Khilafatul Muslimin menjadi ormas terlarang di Indonesia. Sedikitnya 23 petinggi ormas ini diringkus Polda Metro Jaya dan ditetapkan sebagai tersangka. Ormas ini juga mempunyai lembaga pendidikan di Mojokerto. Seperti apa?
Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah (PPUI) Khilafatul Muslimin, itulah namanya. Ponpes ini terletak di ujung jalan kampung Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Area ponpes itu lumayan luas dikelilingi pagar berangka kayu dan penutup asbes.
Di dalamnya terdapat masjid, koperasi, deretan asrama santri, pengurus dan pengajar, serta kantor pengurus. Akses masuk ke pondok tertutup pagar besi. Sebelah kanan gerbang terdapat gazebo tempat petugas pondok berjaga 24 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Visi dan misi PPUI Khilafatul Muslimin tertera pada banner yang dipasang di dinding bangunan sebelah koperasi. Visinya disebutkan rahmatan lil alamin. Misi pesantren meliputi menuju tauhid yang murni atau bersih dari noda syirik.
Juga menuju akidah yang kuat, lurus dan ubudiyyah As Sunnah, membentuk pribadi berakhlaqul karimah, berguna bagi umat, siap menjadi mujahid dakwah tegaknya sistem khilafah 'Alaa Minhajin Nubuwwah, serta cakap, terampil, percaya diri dan mandiri.
Muhammad Nur Salim (24) mengaku baru satu tahun menjadi Pengasuh PPUI Khilafatul Muslimin di Dusun Pandanrejo. Bapak dua anak asal Lampung ini menggantikan Ustaz Muhajir yang pindah ke Lampung.
"Saya pindahan dari Lampung tahun kemarin. Diminta Ustaz Alim di Lampung, dibiayai untuk ongkos ke sini. Karena ustaz di sini meninggal, diganti Ustaz Muhajir orang Benten, tidak lama beliau pindah ke Lampung," kata Nur Salim kepada wartawan di lokasi, Selasa (14/6/2022).
Nur Salim menjelaskan, PPUI Khilafatul Muslimin dihuni 42 orang. Terdiri dari 24 santri, 12 pengajar dan 6 pengurus. Usia para santri terbilang sangat belia, yakni 6-9 tahun.
"Santrinya 24, ada yang dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Madura ada satu anak," terangnya.
Menurut Nur Salim, PPUI Khilafatul Muslimin dinaungi sebuah yayasan pendidikan yang berkantor pusat di Bekasi, Jabar. Ia menyebut pimpinan tertinggi ormas Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai Khalifah. Baraja ditangkap Polda Metro Jaya di kantor pusat ormas tersebut di Bandar Lampung, Lampung pada Selasa (7/6).
"Beliau itu khalifah, beliau tidak mengurus pendidikannya," jelasnya.
Para santri PPUI Khilafatul Muslimin, lanjut Nur Salim, lebih banyak diajari menghafal Al-Qur'an. Masing-masing santri mengikuti pendidikan selama 3 tahun untuk menghafalkan 9 juz kitab suci umat muslim tersebut. Mereka juga diajari membaca, menulis, menghitung dan salat.
"Untuk baca, tulis dan menghitung kami ajari sebisanya, lebih banyak mondoknya," tandasnya.
(iwd/iwd)