.webp)
Balita pasangan M Hamid dan Sahiyatul Jannah di Sampang punya kebiasaan menghirup aroma bensin di dalam botol. Kebiasaan ini diketahui sejak orang tuanya membuka kios bensin eceran.
"Kebiasaan itu baru dilakukan anak saya, saat kami memulai buka usaha jual BBM aceran di rumah," ujar ayah balita, M Hamid kepada detikJatim, Selasa (14/6/2022).
Saat itu, lanjut Hamid, setiap mengisi bensin ke dalam botol, ia selalu ditemani oleh anak pertamanya itu. Ia menduga kebiasaan itu berawal dari sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena saat mengisi BBM ke dalam botol itu sering menemani. Waktu itu usianya kira-kira baru menginjak 3 tahun," terang Hamid.
Menurut Hamid, ia dan istrinya bukan tak melarang buah hatinya itu terbiasa menghirup bau bensin di dalam boto. Namun, setiap dilarang anaknya itu akan menangis tak henti-henti.
"Kalau kami larang malah nangis ndak karu-karuan. Jadinya kami biarkan. Tapi sampai sekarang malah tidak bisa berhenti," tutur Hamid.
Senada, ibu balita, Jannah juga merasa khwatir dengan kebiasaan anaknya itu. Ia khawatir jika kebiasaan itu punya efek jangka panjang untuk kesehatan anaknya.
"Sebenarnya beberapa kali kami berusaha menghilangkan kebiasaan tersebut karena khawatir berdampak pada kondisi fisiknya. Tetapi masih belum bisa," tandas Jannah.
Sebelumnya, seorang balita di Sampang punya kebiasaan tak biasa yakni menghirup aroma bensin di dalam botol. Jika tak dituruti, si balita akan menangis tak henti-henti.
Balita itu berinisial A (4). Ia merupakan anak dari pasangan M Hamid dan Sahiyatul Jannah warga Dusun Gendis, Desa Rabasan, Camplong Sampang.
(abq/dte)
