Kalau di Ponorogo sejumlah pedagang hewan kurban mulai melirik peluang penjualan secara dari atau online sebaliknya yang terjadi di Lamongan sebagai satu dari 4 daerah wabah PMK atau daerah yang mula-mula menyebarkan virus PMK. Pemkab menyarankan agar pembeli dan peternak bertransaksi secara langsung di kandang.
Seperti diketahui ada 4 wilayah di Jawa Timur yang yang masuk kategori wabah atau daerah mula-mula terdapat virus PMK yang menjangkiti hewan ternak. Yakni Sidoarjo, Lamongan, Gresik, dan Kabupaten Mojokerto.
Menjelang Idul Adha 2022 ini Pemkab Lamongan menyarankan agar pembeli hewan kurban bertransaksi langsung dengan peternak sekaligus pedagang hewan di kandang. Menurut Pemkab, transaksi langsung perlu dilakukan untuk mengetahui secara detail kondisi hewan ternak yang akan dijadikan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Lamongan Muhammad Zamroni yang menyatakan itu. Menurutnya hingga saat ini pasar hewan di Lamongan memang masih ditutup sementara karena adanya wabah PMK pada hewan ternak.
"Hingga saat ini, pasar hewan dan atau lapak penjual hewan ternak di pinggir jalan masih belum diperbolehkan karena adanya wabah PMK," kata Muhammad Zamroni saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/6/2022).
Sementara, pelapak pinggir jalan yang marak muncul menjual hewan dagangannya menjelang Idul Adha untuk sementara waktu juga tidak diperbolehkan berjualan di tempat-tempat yang biasa mereka tempati untuk berjualan.
Tutupnya pasar hewan dan tidak adanya lapak hewan kurban di pinggir jalan tentu saja akan menyulitkan warga yang sedang mencari hewan kurban untuk merayakan Idul Adha 2022 ini. Pemkab Lamongan pun memberikan solusi tersebut.
Zamroni menyarankan pembeli untuk datang langsung ke lokasi ternak, melihat secara kondisi hewan kurban yang hendak dibeli. Selain itu, Zamroni juga menyarankan pembeli datang ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan untuk bertanya kondisi dan lokasi hewan ternak yang bebas PMK.
"Selain datang langsung ke peternakan, pembeli juga kami sarankan untuk datang ke Disnakeswan Lamongan untuk mengetahui ciri-ciri dan lokasi hewan ternak yang bebas PMK," ujarnya.
Kepala Disnakeswan Lamongan Mohammad Wahyudi mengungkapkan bahwa kebutuhan warga untuk hewan kurban di Lamongan tahun ini dipastikan mencukupi. Jika estimasi kebutuhan sapi untuk kurban kali ini sama dengan 2021 lalu, yakni 4.800 ekor sapi maka dia menjamin stok hewan kurban yang ada lebih dari cukup.
Sebabnya, populasi sapi di Lamongan saat ini mencapai 117.889 ekor. Sedangkan yang terjangkit PMK kurang lebih hanya ada 2 ribu ekor.
"Populasi kambing di Lamongan saat ini mencapai 87 ribu ekor dan domba 70 ribu ekor. Sedangkan kebutuhan kambing kurban sekitar 12.495 ekor, sementara domba 6.252 ekor. Jadi masyarakat tidak perlu beli sampai ke luar daerah karena di Lamongan saja sudah cukup," kata didampingi Medical Veterinary Rahendra.
Wahyudi mengungkapkan, pihaknya juga akan memberikan data dan referensi di titik mana saja hewan kurban bisa didapatkan oleh pembeli.
Sedangkan terkait penyembelihan, Disnakeswan juga telah menyediakan tempat pemotongan atau RPH sementara bagi masyarakat yang ingin menyembelih untuk kurban. Seperti di masjid dan mushala saat ini juga masih diperbolehkan.
"Tahun lalu, pada Idul Adha 2021, ada sebanyak 1.727 titik pemotongan. Ada kemungkinan tahun ini juga sama," pungkasnya.
(dpe/iwd)