Dinkes Ungkap Penyebab Puskesmas Jombang Beri Oralit Kedaluwarsa ke Balita

Dinkes Ungkap Penyebab Puskesmas Jombang Beri Oralit Kedaluwarsa ke Balita

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Minggu, 12 Jun 2022 10:25 WIB
Unggahan keluarga balita yang menerima oralit kedaluwarsa dari Puskesmas Bandar Kedung Mulyo Jombang
Oralit kedaluwarsa yang diberikan ke balita di Jombang (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Jombang -

Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang menelusuri penyebab perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo memberikan oralit kedaluwarsa ke balita penderita diare. Hasilnya, insiden tersebut terjadi karena oralit kedaluwarsa yang seharusnya dikembalikan ke dinas tanpa sengaja diberikan ke pasien.

Kabid Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Jombang dr Ulfah Izzah mengatakan pihaknya telah turun ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo untuk menelusuri kronologi oknum perawat memberikan oralit kedaluwarsa ke pasien balita berusia 26 bulan berinisial KC.

"Hasilnya memang ada obat ED (expired date) bulan Mei, sebenarnya akan disetorkan. Namun, ada alur yang terlewatkan sehingga obat diberikan ke pasien. Obat akan disetorkan, namun melebihi jam dinas. Sehingga belum sempat disetorkan," kata Ulfah kepada wartawan, Minggu (12/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulfah menjelaskan perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo memberikan oralit yang sudah kedaluwarsa kepada balita berusia 2 tahun itu tanpa sengaja. Pihaknya berjanji akan melakukan pembinaan terhadap puskesmas agar insiden serupa tak terulang.

"Evaluasi ke depan kami lakukan supervisi terhadap puskesmas dalam semua manajemennya, termasuk pengelolaan obatnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Ulfah menyatakan Dinkes Kabupaten Jombang belum berniat memberi sanksi terhadap oknum perawat yang memberi oralit kedaluwarsa kepada balita asal Desa Mojokambang, Bandar Kedungmulyo tersebut. Menurutnya, insiden ini terjadi belum tentu karena keteledoran perawat.

"Dalam sebuah instansi yang paling penting mencari akar masalahnya. Belum tentu keteledoran pegawai, bisa karena sistem yang belum terbangun dengan baik. Kami usahakan memperbaiki manajemen. Jangan sampai dengan menyalahkan satu orang, yang lain tak berani melakukan perbaikan," tandasnya.

Balita berinisial KC mengalami demam, diare dan muntah-muntah sejak Senin (6/6) malam. Ibu balita tersebut, KN (22) memeriksakan putrinya ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo. KN mengaku sempat mendapatkan perkataan kasar dari 2 perawat yang saat itu menangani putrinya di IGD.

Kedua perawat hanya memeriksa perut putrinya. Setelahnya, ia diberi 3 macam obat untuk menurunkan demam, antibiotik dan meredakan diare. Salah satunya berupa oralit yang sudah kedaluwarsa pada Mei 2022.

Menurut KN, kondisi putrinya memburuk setelah ia minumi obat tersebut 3-4 kali. Muntah dan diare balita berusia 2 tahun itu kian parah. Ia baru menyadari oralit dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo kedaluwarsa pada Rabu (7/6) malam.

Sehingga KN setop meminumkan obat itu kepada putrinya. Ia lantas membawa balita berusia 26 bulan itu ke bidan Desa Bandar Kedungmulyo pada Kamis (8/6) sore. Balita berinisial KC itu akhirnya dirujuk ke RSUD Kertosono, Nganjuk malam itu juga. Saat ini kondisinya membaik.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads