"Sejauh ini di Jatim belum kami temukan varian tersebut," kata Anggota Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril kepada detikJatim, Sabtu (11/6/2022).
Jibril mengungkapkan, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diduga menjadi pemicu meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. Tetapi, dari sample yang dikirim ke laboratorium, belum ditemukan varian tersebut di Jatim.
"Kalau tambahan kasus hari ini masih didominasi COVID-19 varian Omicron yang lama ya," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi munculnya varian baru tersebut, Satgas COVID-19 Jatim terus mengimbau masyarakat melengkapi dua dosis vaksinasi, dan dilanjut dengan vaksin booster.
"Sembari mewaspadai varian tersebut, kami terus menganjurkan masyarakat untuk bisa melengkapi dosis dua vaksinasinya dan booster. Karena vaksin sudah terbukti ampuh dan efektif mencegah COVID-19 gejala berat," tandasnya.
Diketahui, kasus COVID-19 di Jatim bertambah 38 kasus pada kemarin (10/6). Lalu, pasien yang sembuh bertambah 36. Sementara itu, tidak ada tambahan pasien meninggal di Jatim.
Untuk kasus aktif COVID-19 di Jatim saat ini tersisa sebanyak 145 kasus. Kasus aktif COVID-19 terbanyak ada di Kota Surabaya yakni 42 kasus. Kemudian di Sidoarjo 24 kasus, Kabupaten Pasuruan 9 kasus.
(hil/sun)