Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengajak belasan pemuda Papua dalam pelatihan program kewirausahaan sosial. Program ini yakni pemanfaatan fiberglass untuk pembuatan kapal long boat.
Pelatihan ini kelanjutan arahan dari Risma dalam mendukung percepatan pembangunan di Papua. Terlebih dalam pemberdayaan ekonomi, agar warga dan nelayan bisa lebih sejahtera. Selama ini masyarakat membuat kapal secara manual atau tradisional, sehingga hasil tangkapan kurang maksimal.
Peserta pun diajak melihat lokasi pembuatan fiberglass dan berdiskusi dengan tim ITS. Pada Sabtu (4/6) lalu, peserta mengikuti pembelajaran teori keselamatan pembangunan kapal fiberglass yang disampaikan oleh Dosen Departemen Teknik Perkapalan, Sufian Imam Wahidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awalnya mereka minta kapal, terus saya sampaikan oke, tetapi mereka harus belajar buat sendiri supaya mereka mengerti. Atau bahkan bisa menjadikan tempat atau ruang untuk berusaha. Jadi, saya sampaikan itu mereka agak kaget. Setelah itu saya langsung ke ITS minta bantuan, saya jelaskan saat itu ada Pak Rektor," kata Risma, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: ITS Buka Prodi S1 Teknologi Kedokteran |
Saat bergerak, rupamya ada permintaan dari beberapa daerah yang membutuhkan perahu ini. Karena, perahu ini bukan hanya untuk sarana usaha, tetapi juga alat angkut transportasi barang dan orang.
Selain kapal, pihaknya juga memberikan pelatihan para mama-mama di Papua. Mama-mama yang selama ini berada di atas gunung diberi pelatihan menjahit dan memberikan bahan kain.
"Kami juga pikirkan untuk buat sutera di sana, kemudian ditenun. Sehingga menjadi bahan, sehingga mereka nanti bisa mandiri," ujar mantan wali kota Surabaya itu.
Belum cukup, Kemensos juga memberi pelatihan para pemuda di bidang pertanian. Bahkan Kemensos juga akan memberi pelatihan anak-anak muda untuk pertanian.
"Kami akan training tentang pengolahan makan. Jadi, nanti kami tanam pepaya dan macam-macam buah-buahan. Nanti bisa diolah untuk makanan olahan. Nanti juga kalau hasil ikannya lebih banyak, kami alan ajari pengolahan ikan. Ada program banyak, ada bengkel, pembuatan packging, branding kami ajari. Artinya mereka sudah gerak," jelasnya.
Tim pembuat perahu fiber, Yohanes mengatakan, jika ia didampingi oleh para dosen dan mahasiswa ITS meskipun waktunya singkat. Tetapi timnya mampu menyelesaikan perahu fiber.
"Setelah kami kembali, kami alan meneruskan kepada adik-adik kami untuk merangkul mereka agar ikut dilatih bersama-sama, menciptakan lapangan kerja bagi mereka pembuatan perahu fiber. Agar ke depan mereka bisa mandiri dan kami semua bisa menghidupi keluarga kami, bahkan anak-anak kami," tandas Risma.
Diketahui, dalam upaya memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Papua, Kemensos telah melakukan kerja sama dengan ITS dan Universitas Cenderawasih (UNCEN).
Kerjasama ini berupa pembuatan 6 kapal cepat fiber glass dan 2 motor listrik. Bantuan tersebut kemudian diserahkan pada 23 Maret 2022 lalu di Kota Jayapura.
(abq/iwd)