Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan kampus berbasis teknologi. ITS juga memiliki peran mengembangkan teknologi di bidang kesehatan.
Tahun ini, ITS kembali membuka program studi (prodi) baru untuk jenjang sarjana (S1). Prodi ini yakni Teknologi Kedokteran yang merupakan pengembangan dari prodi Teknik Biomedik.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyatakan, ITS secara resmi membuka prodi S1 Teknologi Kedokteran mulai tahun ajaran 2022/2023. Prodi ini akan berada di bawah Departemen Teknik Biomedik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain Teknik Telekomunikasi, ITS juga membuka prodi baru Teknologi Kedokteran melalui jalur Mandiri dan Kemitraan mulai tahun ini," kata Guru Besar Teknik Elektro tersebut, seperti dalam rilis yang diterima detikJatim, Kamis (9/6/2022).
Lebih lanjut rektor yang akrab disapa Ashari tersebut menjelaskan, ITS harus bisa memperluas bidang keilmuan. Tidak hanya di bidang teknologi dan sains, tetapi juga di bidang kesehatan. Bidang kesehatan tidak hanya prodi Kedokteran, tetapi juga Teknologi Kedokteran.
"Selain Teknologi Kedokteran, ke depannya ITS juga akan meluncurkan prodi rumpun kesehatan lainnya," terang Ashari.
Sementara Kepala Departemen Teknik Biomedik Dr Achmad Arifin ST MEng menginformasikan, disiplin ilmu teknologi kesehatan di ITS sudah dicetuskan sejak 1984. Kemudian ITS mulai membuka departemen disiplin ilmu teknologi kesehatan pertama yakni Teknik Biomedik. Pada 2022, Teknik Biomedik berkembang dengan terbentuknya prodi Teknologi Kedokteran.
Dosen yang biasa disapa Arifin menekankan, perbedaan Teknik Biomedik dengan Teknologi Kedokteran adalah implementasi disiplin ilmu tersebut. Teknik Biomedik memiliki ranah pembuatan dan pengembangan aspek teknologi dan riset, sedangkan teknologi kedokteran lebih ke ranah pengaplikasian teknologi yang dibuat.
"Karena masih serumpun, para siswa yang tertarik pada elektronika dan kesehatan dapat mengikuti seleksi kemitraan dan mandiri ITS," jelasnya.
Rencananya, angkatan pertama prodi S1 Teknologi Kedokteran akan berjumlah 40 mahasiswa, dengan menggunakan gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) untuk menjalankan kuliah nantinya. Selain itu, laboratorium kedokteran seperti anatomi dan fisiologi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga. Sementara untuk laboratorium mata kuliah fisika, kimia dan biologi berlokasi di ITS.
Lebih lanjut Arifin membeberkan gambaran perkuliahan mahasiswa Teknologi Kedokteran di ITS. Pada tahun pertama, kurikulum yang digunakan mirip dengan Teknik Biomedik. Kemudian pada tahun kedua hingga tahun akhir, mahasiswa akan difasilitasi untuk lebih banyak praktik langsung bersama dokter. Seperti pengoperasian alat kesehatan secara langsung kepada pasien.
Prodi S1 Teknologi Kedokteran ITS memiliki tenaga pengajar yang berpengalaman. Beberapa dosen tersebut antara lain adalah Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT selaku Kepala Prodi Teknik Kedokteran, yang merupakan ahli di bidang pemrosesan sinyal biomedik. Lalu Dr Dhany Arifianto ST MEng yang merupakan ahli di bidang audiologi, Hamdan Dwi Rizqi SSi MSi yang ahli di bidang biokimia, dan beberapa dosen pengajar berkompeten lainnya.
Arifin berharap, dengan dibentuknya prodi S1 Teknologi Kedokteran, dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. Selain itu, harapannya bagi mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran adalah keahlian yang dipelajari dapat dijadikan bekal ilmu untuk dapat mengabdi kepada masyarakat.
"Dengan begitu, cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai," pungkas Arifin.
Simak Video "Video: ITS Apresiasi Keberhasilan Risma Mengubah Wajah Surabaya"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)