Jual Beli Hewan Kurban di Lamongan Ditiadakan Sementara Dampak PMK

Jual Beli Hewan Kurban di Lamongan Ditiadakan Sementara Dampak PMK

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 10 Jun 2022 02:01 WIB
Sejumlah petugas gabungan memastikan tidak ada jual beli di Pasar Hewan Lamongan
Sejumlah petugas gabungan memastikan tidak ada jual beli di Pasar Hewan Lamongan. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Meski Idul Adha sudah semakin dekat, Pasar Hewan Lamongan memastikan tidak akan melayani transaksi jual beli hewan kurban hingga wabah PMK reda. Tidak hanya itu, lapak penjual hewan kurban dadakan yang biasa berdiri di pinggir jalan juga dipastikan ditiadakan.

Kepala Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Lamongan Hartono memastikan bahwa 2 pasar hewan yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Lamongan, yakni Pasar Hewan di Kecamatan Tikung dan Pasar Hewan Babat, ditutup sementara hingga ada rekomendasi pembukaan pasar oleh instansi berwenang.

"Pasar hewan di Kecamatan Tikung dan di Babat tetap tutup sementara karena kami tidak mau ambil resiko. Kalau belum steril atau prokes betul kami tidak berani membuka," kata Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hartono mengatakan pembukaan pasar hewan akan dilakukan seiring dengan rekomendasi dari dinas dan instansi terkait lainnya. Pasalnya, tandas Hartono, potensi terjadinya penularan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak di pasar hewan sangat terbuka meski telah dilakukan sterilisasi berkali-kali.

"Meskipun sterilisasi berkali-kali, ada satu hewan saja yang terpapar dan bercampur dengan hewan ternak lainnya di satu tempat, semisal Pasar Hewan, maka akan cepat tertular," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karena masih ditutup sementara waktu akibat wabah PMK Hartono meminta agar dinas dan instansi terkait membuat skema transaksi penjualan karena Idul Adha sudah semakin dekat. Perumda Pasar Lamongan mengaku hanya bisa mengawasi 2 pasar hewan di bawah naungannya tersebut.

"Para peternak dianjurkan tidak melakukan tindakan beresiko dengan menjual tanpa pengawasan atau surat sehat dari dinas berwenang," imbau Hartono.

Medical Veterinary Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan Rahendra menegaskan, hingga saat ini pasar hewan perlu ditutup untuk sementara. Selain itu, penjual hewan ternak dadakan yang biasanya mangkal di pinggir jalan juga dipastikan ditiadakan.

"Disnakeswan Lamongan juga telah menyebar surat edaran kepada seluruh camat untuk diteruskan ke desa-desa terkait larangan untuk meniadakan pasar hewan dadakan ini dan penutupan pasar hewan ini," terangnya.

Kalaupun ada penjual yang masih ingin membuka lapak, Rahendra meminta penjual ternak untuk terlebih mengajukan ke Disnakeswan titik lokasi penjualan agar bisa di cek secara keseluruhan. Penjual akan diperbolehkan buka setelah memenuhi seluruh sarana dan prasarananya.

"Pasar hewan dipastikan tutup, apalagi pasar dadakan di pinggir-pinggir jalan, tentu itu sangat beresiko. Kalau ada yang mau mengajukan titik penjualan harus izin dulu untuk kami cek, apakah memenuhi seluruh sarana dan prasarananya," tandasnya.

Data yang dihimpun dari Disnakeswan Lamongan menyebutkan, wabah PMK pada hewan ternak telah menyebar di 23 kecamatan atau bertambah 2 kecamatan dibandingkan dengan data pekan lalu. Dari 23 kecamatan ini, satu kecamatan terdata PMK menjangkiti ternak kambing dan atau domba.

Ke 23 kecamatan di Lamongan itu diantaranya adalah Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Turi, Mantup, Ngimbang, Sugio, Lamongan, Modo, Paciran, Sambeng, Solokuro, Babat, Sukorame, Sukodadi, Kedungpring, Bluluk. Selanjutnya ada Kecamatan Pucuk, Brondong, Kalitengah, Laren, Sekaran dan Kecamatan Glagah.

Jumlah ternak yang terjangkit PMK hingga saat ini sudah mencapai 1.145 ekor sapi dari 1608 ekor populasi ternak sapi yang mana 241 ekor ternak sudah dinyatakan sembuh dari PMK, 10 ekor ternak mati, dan sebanyak 45 ternak telah dijual oleh pemiliknya.

Untuk ternak kambing dan domba ada sebanyak 28 ekor ternak terjangkit PMK dan seekor kambing mati dari populasi ternak sebanyak 53 ekor yang terjangkit di 4 kecamatan. "Empat kecamatan yang terjangkit PMK pada kambing itu adalah Tikung, Kembangbahu, Sugio dan Glagah," pungkasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads