Seorang jemaah haji asal Tulungagung kedapatan membawa uang Rp 150 juta. Uang tersebut dimasukkan dalam jeriken yang ada dalam koper.
Hal ini diketahui petugas saat rombongan bus calon jemaah haji kloter 8 dan 9 tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Para jemaah menjalani pemeriksaan barang bawaan oleh petugas melalui x-ray.
Jemaah kloter 8 diketahui berasal Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Surabaya dan Trenggalek. Sementara kloter 9 asal Tulungagung. Saat melakukan pemeriksaan, petugas menemukan uang senilai Rp 150 Juta yang dibungkus rapi dan dimasukkan ke dalam jeriken serta diisi beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram menjelaskan, uang yang berada dalam koper jemaah tersebut kemudian diperiksa lebih lanjut oleh petugas Bea Cukai PPIH Embarkasi Surabaya.
"Oleh petugas, uang tersebut dihitung, dan total jumlahnya ada Rp 150 juta rupiah," kata Maram dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
Maram mengatakan, pemilik koper tersebut berasal dari Tulungagung. Dari pengakuan sang pemilik koper, uang Rp 150 juta tersebut dimiliki oleh 5 orang jemaah yang tergabung dalam satu KBIH.
Pria yang juga Ketua PPIH Embarkasi Surabaya ini membeberkan, jemaah haji tidak diperbolehkan membawa uang tunai di atas Rp 100 juta. Hal itu ia sebut berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 4/8/PBI/2002.
"Aturan itu tentang persyaratan dan tata cara membawa uang rupiah keluar dan masuk wilayah pabean Republik Indonesia, maka setiap orang yang membawa keluar negeri uang tunai rupiah di atas 100 juta harus mendapatkan izin dari BI," katanya.
"Karena jumlah uang tunai yang dibawa jemaah haji kloter 9 ini di atas Rp 100 juta, maka tadi oleh petugas dibuatkan surat pengantar untuk bisa membawa uang tersebut ke Arab Saudi," lanjutnya.
Maram juga menjelaskan, masih banyak jemaah yang membawa koper dengan berat berlebih. Kebanyakan, koper yang isinya berlebih berisi bahan makanan seperti mi instan hingga sambal.
"Masih banyak koper yang kelebihan berat, dan harus dibongkar dikurangi isinya. Ya sebagian besar didominasi bahan makanan seperti mi instan, kacang hijau, sagu mutiara, kacang sambel," tandasnya.
(hil/dte)