Wabah PMK Meluas 16 Desa di 6 Kecamatan Kabupaten Sampang

Wabah PMK Meluas 16 Desa di 6 Kecamatan Kabupaten Sampang

Kamaluddin - detikJatim
Senin, 06 Jun 2022 02:37 WIB
kandang ternak di sampang terdampak wabah pmk
Kandang ternak di Sampang terdampak wabah PMK (Foto: Kamaluddin/DetikJatim)
Sampang -

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak meluas di Sampang. Usai Kecamatan Camplong dan Omben, wabah ini menyebar di 4 kecamatan lain. Yakni Kecamatan Sampang, Pengarengan, Torjun, dan Tambelangan.

Koordinator Puskeswan Sampang drh Uce Sugiarti menyebut, wabah PMK di Sampang mulai merata. Pihaknya mencatat, sejauh ini ada 210 ekor sapi suspek PMK.

"Tertinggi di kecamatan Camplong, sekitar 90 ekor," ungkap drh Uce kepada detikJatim, Minggu (5/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah yang dilaporkan, 70 persen sapi mengalami gejala ringan. Yakni mengeluarkan busa dan air liur dari mulutnya. Sementara sisanya mengalami gejala sedang, yakni terdapat luka pada mulut. Karenanya, pihak puskeswan mengatakan wabah PMK di wilayahnya masih bisa ditangani.

"Para peternak tidak perlu panik, sebab tingkat kematian akibat PMK ini relatif kecil, yakni di bawah 0,3 persen, yang terpenting segera tertangani oleh tenaga kesehatan hewan untuk diberikan antibiotik sehingga sapi akan segera pulih," papar drh Uce.

ADVERTISEMENT

Tenaga medis hewan Kecamatan Camplong, Moh Rido mengatakan bahwa 5 desa di wilayahnya telah menerima laporan 30 sapi sakit. Yakni Desa Tambaan, Taddan, Banjar Talelah, Banjar Tabulu, dan Prajjan. Ada pun 2 ekor sapi dikabarkan telah mati.

"Dua ekor sapi mati itu terjadi awal bulan Mei lalu, namun warga baru kali ini melapor setelah banyak sapi warga yang sakit. Gejala yang dialami hampir sama, tapi pada saat itu tidak segera diberi antibiotik," imbuh rido

Kapolsek Camplong AKP Budi Nugroho mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan segera melaporkan jika sapinya mengalami gejala PMK. Agar wabah ini dapat diantisipasi dan ditekan angka penularannya.

"Hingga saat ini Masih banyak masyarakat awam terhadap PMK, ada kekhawatiran sapi bakal tidak laku, dan lain-lain, ini membuat masyarakat enggan melaporkan kondisi ternaknya," jelas Budi.

Budi meminta agar masyarat tidak perlu khawatir berlebih. Sebab, sapi yang terkena PMK bisa disembuhkan dan dagingnya aman dikonsumsi sesuai aturan.

Sementara meski wabah PMK hampir merata di sejumlah Kecamatan di Sampang, Pasar hewan di Sampang masih tetap buka dan pedagang dari luar Sampang masih bebas masuk.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads