PMK Banyuwangi Meluas di 9 Kecamatan, Terbanyak Kecamatan Siliragung

PMK Banyuwangi Meluas di 9 Kecamatan, Terbanyak Kecamatan Siliragung

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 03 Jun 2022 16:34 WIB
PMK Banyuwangi Menyebar di 9 Kecamatan
Hewan ternak sapi diberi obat dampak PMK (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Sebanyak 39 ekor sapi di Banyuwangi tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit itu sudah meluas di 9 kecamatan kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.

Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, ada 9 Kecamatan yang terjangkit virus PMK. Di antaranya Kecamatan Siliragung sebanyak 11 ekor, Kecamatan Purwoharjo sebanyak 2 ekor, Kecamatan Tegalsari sebanyak 9 ekor, Kecamatan Singojuruh 1 ekor, Kecamatan Sempu 4 ekor, Kecamatan Songgon 2 ekor, Kecamatan Licin sebanyak 6 ekor, Kecamatan Banyuwangi kota 1 ekor dan Kecamatan Kalipuro sebanyak 3 ekor.

"Dari 39 sapi tersebar di 9 kecamatan, paling banyak Kecamatan Siliragung," ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Disperta-Pangan Banyuwangi drh Nanang Sugiharto kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternak yang mengalami PMK ini, kata Nanang, cukup terlihat jelas. Sebab, memiliki ciri-ciri yang begitu tampak pada hewan ternak yang terkonfirmasi PMK.

"Pastinya ada lepuh, luka sariawan pada mulut, serta mengeluarkan busa. Ciri lainnya yaitu luka pada kaki yang diikuti lepasnya kuku," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Populasi hewan ternak baik sapi, kambing, domba, babi dan kerbau cukup banyak di Kabupaten Banyuwangi. Untuk hewan sapi sendiri mencapai 144.117 ekor dan ternak kambing mencapai 120.832 ekor.

"Populasi hewan domba ada 74.729 ekor dan kerbau 1.753 ekor. Ada juga babi yang jumlahnya cukup banyak yaitu 334 ekor," paparnya.

Dari jumlah keseluruhan, petugas baru melakukan survei hanya beberapa saja. Untuk sapi yang telah diperiksa yaitu 3.088 ekor, Sapi perah 157 ekor, kambing 1.024 ekor, domba 1.265 ekor, Babi 23 ekor, dan kerbau 25 ekor.

"Cukup banyak ternak yang belum terjangkau, karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Di Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi ini, hanya ada 110 orang dokter hewan, 67 orang paramedic, 150 orang penyuluh pertanian dan 70 orang staf lapangan," tambahnya.

Meski demikian, Nanang meminta kepada masyarakat tak risau dengan penularan virus PMK ini. Karena virus ini tidak menular ke manusia. Namun pihaknya berharap tidak mengkonsumsi jeroan dan Kepala hewan yang tertular PMK.

"Tidak perlu khawatir. Karena tidak menular kepada manusia. Sementara kalaupun yang sakit dan kemudian disembelih dagingnya masih bisa dikonsumsi. Sementara untuk jeoran dan Kepala jangan," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads