Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meninjau penyaluran bantuan sosial kepada para lansia penerima manfaat di Gedung Balai Pemuda, Surabaya. Tidak hanya melakukan peninjauan ia juga turut menyalurkan bansos.
Mensos Tri Rismaharini, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, juga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut mendampingi. Penyaluran bansos itu dihadiri sekitar 60 lansia penerima manfaat asal Surabaya.
Ma'ruf Amin mengatakan bahwa ada beberapa jenis bantuan yang disalurkannya kali ini. Di antaranya, Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Keluarga Harapan (PKH), juga beasiswa hingga program santripreneur dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harapkan bantuan pemerintah ini bisa meringankan beban masyarakat dan juga bisa memajukan usahanya. Semoga dengan bantuan ini dari pemerintah ini ada upaya pemberdayaan masyarakat," kata Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (2/5/2022).
Mensos Risma menjelaskan, sejumlah bantuan sosial yang diserahkan Wapres itu mulai dari BLT minyak goreng, beasiswa pendidikan, hingga modal usaha untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Ada penyerahan bantuan modal usaha untuk para warga MBR. Jadi mereka diharapkan menerima bansos tapi mereka juga punya usaha," kata Risma.
Selain bantuan modal usaha, kata Risma, Wapres juga menyalurkan bantuan ATENSI untuk disabilitas. Bantuan ATENSI itu ditujukan bagi istri maupun anak disabilitas agar bisa membantu ekonomi keluarga.
"Kami coba berdayakan istrinya, kami beri bantuan modal usaha toko kelontong untuk istrinya," ujarnya.
Tak hanya itu, Mensos juga menyebutkan, bahwa bantuan lain yang diserahkan Wapres kali ini berupa program untuk santri dan santriwati dari BAZNAS. Ada juga program bantuan BPJS Ketenagakerjaan dan beasiswa.
"Tadi juga ada santunan. Jadi, mungkin klaim untuk ketenagakerjaan. Seperti dulu tukang sapu yang kecelakaan," katanya.
Adapun bansos dari Kemensos yang diserahkan Wapres Ma'ruf Amin kepada 50 Lansia di Surabaya totalnya mencapai Rp 82.893.600.
![]() |
Bantuan itu terdiri dari PKH untuk 31 Penerima Manfaat masing-masing Rp 600 ribu dengan total Rp 18,6 juta.
Kemudian, Program Sembako/Program Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 40 Penerima Manfaat maing-masing Rp 400 ribu dengan total Rp16 juta.
Lalu BLT Migor untuk 40 orang masing-masing Rp 300 ribu total Rp 12 juta serta bantuan ATENSI untuk 10 PM sebesar Rp 36.293.600.
Selain bansos untuk 50 orang, bantuan ATENSI berupa kewirausahaan juga diberikan kepada 10 lansia di Kota Surabaya.
Adapun bantuan kewirausahaan ATENSI yang diberikan yakni untuk usaha warung kelontong, warung nasi, dan jualan siomay keliling.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, ada sekitar 60 warga penerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Wapres RI.
Secara rinci 50 warga penerima BLT minyak goreng, Bantuan Pangan Non Tunai, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan 10 warga lainnya adalah penerima program ATENSI dari Kemensos.
"Jadi totalnya itu insyaallah hampir 60 orang. Ada yang mendapatkan bantuan usaha, bantuan (BLT) minyak goreng, ada juga bantuan dari ketenagakerjaan dan BAZNAS yang dibagikan," kata Eri.
Eri juga memastikan seluruh MBR penerima bansos itu adalah warga Kota Surabaya. Puluhan penerima manfaat bantuan itu beberapa di antaranya juga mendapatkan peralatan untuk wirausaha.
"Matur nuwun (terima kasih) bantuan dari Kemensos, jadi warga Surabaya ini harus bisa berubah. Jadi seperti yang saya sampaikan kita memberikan modal untuk mereka berusaha," katanya.
Menurut Eri tidak bisa selamanya MBR mengandalkan BLT. Karena itu Pemkot Surabaya getol memberdayakan MBR lewat pemanfaatan aset sehingga ke depan mereka diharapkan mandiri dan sejahtera.
"Jadi perlahan ada yang dibantu Bu Mensos, ada yang menggunakan aset pemkot. Insyaallah semoga di tahun ini bisa berubah, banyak dari MBR yang punya usaha dan pekerjaan," pungkasnya.
(dpe/iwd)