Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin meninjau hunian di lahan relokasi korban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang. Ma'ruf meninjau lokasi didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
Tiba di lokasi lahan relokasi, Ma'ruf mendapatkan penjelasan bahwa saat ini sudah ada sebanyak 1.951 unit hunian tetap yang sudah selesai dibangun Kementerian PUPR RI. Sebanyak 130 unit di antaranya juga sudah ditempati warga korban erupsi Semeru.
Sementara itu, dari total 1.951 hunian sementara (Huntara) yang dibangun NGO baru 437 unit hunian sementara yang selesai dibangun, 441 unit masih proses pengerjaan, dan 1.073 unit belum dikerjakan. BNPB bersama Pemkab Lumajang akan melanjutkan pembangunan Huntara yang belum tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengucapkan Alhamdulilah, sebanyak 1.951 unit hunian tetap sudah selesai dibangun Kementerian PUPR. 130 unit di antaranya sudah ditempati warga," kata Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di lokasi relokasi, di Lumajang, Kamis (2/6/2022).
Selain meninjau hunian tetap dan hunian sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menyempatkan berdialog dengan warga korban erupsi gunung Semeru. Untuk memastikan kenyamanan warga, Wapres RI menjanjikan sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan untuk para penyintas erupsi Semeru.
"Korban erupsi yang menempati hunian ini akan memperoleh sertifikat, namun warga tidak boleh menjualnya," kata Ma'ruf Amin.
Dengan kehadiran Wapres di lokasi lahan relokasi itu, para korban erupsi semeru mengaku senang menempati hunian baru pasca-erupsi Gunung Semeru.
"Saya sekeluarga mengaku senang tinggal di hunian tetap ini. Selain nyaman, seluruh fasilitas perabotan rumah tangga sudah dicukupi," ujar salah satu penyintas erupsi Junaidi.
Pemerintah menargetkan pembangunan Huntap dan Huntara tuntas dalam waktu 3 bulan ke depan. Sebanyak 1.951 bangunan Huntap dan Huntara dibangun di lahan seluas 81 hektare milik Perhutani.
(dpe/iwd)