Empat bocah asal Desa Beringin, Tambelangan, Sampang yang viral hilang disembunyikan jin mulai beraktivitas normal. Berbeda dengan saat awal ditemukan, para bocah yang usianya masih 8 tahun tersebut kini terlihat lebih tenang.
Kapolsek Tambelangan Iptu Warnoto mengatakan sejak kasus itu, hampir setiap saat pihaknya terus memonitor langsung 4 bocah yang sempat hilang secara misterius tersebut. Selain untuk memantau perkembangan psikologisnya, kedatangan petugas juga untuk memberikan dukungan moral.
"Meskipun rumahnya beda-beda namun rumah keempatnya berdekatan. Tadi siang kami kembali datangi rumahnya untuk melihat perkembangan psikologisnya," ujar Warnoto kepada detikJatim, Rabu (1/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warnoto melihat empat bocah tersebut sudah nampak ceria dari sebelumnya. Keempat bocah tersebut bisa kembali berbaur dengan teman temanya. Bahkan sudah bisa merespons dengan baik saat diajak berkomunikasi.
"Yang jelas berbeda dengan waktu awal ketemu, waktu itu kan masih terlihat tegang, ngomongnya kayak masih terbata-bata, rasa ketakutannya masih kelihatan. Kalau sekarang sudah terlihat bisa senyum," imbuh Warnoto
Selain berkomunikasi langsung dengan orang tua para bocah tersebut, Warnoto juga menyempatkan berkomunikasi dengan para korban dan teman-teman sebayanya.
"Kami hanya berpesan kepada orang tua untuk selalu mengawasi putra-putrinya dan mendampingi sehingga tidak menimbulkan ketakutan yang berlebih," tandas Warnoto.
Empat bocah tersebut viral hilang pada Minggu (29/5). Mereka diviralkan hilang disembunyikan jin. Mereka hilang saat berangkat mengaji setelah Magrib. Para bocah mengaku di tengah jalan dihadang orang yang menyerupai guru ngajinya.
Padahal sang guru ngaji yang sebenarnya saat itu tak ada di lokasi. Sang guru ngaji sedang berada di Kecamatan Banyuates yang jaraknya hampir 20 Km dari lokasi kejadian.
Mereka kemudian diajak menuju sungai melewati semak belukar. Saat dilakukan pencarian oleh warga, para bocah tersebut sempat mendengar suara memanggil namanya. Namun, orang yang menyerupai guru ngajinya itu melarang untuk menjawab panggilan.
Setelah dilakukan pencarian bersama, empat bocah itu akhirnya ditemukan pada pukul 22.00 WIB. Mereka ditemukan tertidur di semak belukar di pinggir sungai dengan jarak hanya 10 meter dari rumahnya.
(iwd/iwd)