Mengenal dr Radjiman Wedyodiningrat yang Ikut Bidani Lahirnya Pancasila

Mengenal dr Radjiman Wedyodiningrat yang Ikut Bidani Lahirnya Pancasila

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 01 Jun 2022 14:51 WIB
Foto-foto dr Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI di rumah tinggalnya di Ngawi
Foto dr Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI di rumah tinggalnya di Ngawi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Namun, belum banyak yang tahu bahwa di balik penetapan Pancasila sebagai dasar negara ini ada tokoh yang cukup penting yang bisa dibilang warga Ngawi. Ia adalah dr Radjiman Wedyodiningrat.

Rumah kediaman dr Radjiman yang berada di Dusun Paldaplang, Desa Kauman, Widodaren, Ngawi saat ini menjadi lokasi wisata sejarah untuk mengenang jasa almarhum terhadap bangsa. Pertanyaannya, apa peran dr Radjiman Wedyodiningrat dalam penetapan Pancasila?

Sosok dr Radjiman dikenal sebagai tokoh yang terlibat aktif dalam organisasi perjuangan bangsa Boedi Utomo. Ia juga berperan penting dalam penetapan dasar negara Pancasila melalui Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai sejarah yang cukup tinggi dari rumah kediaman dr Radjiman adalah beliau merupakan pimpinan sidang BPUPKI. Berperan dalam rangka menentukan dasar negara kita Pancasila jadi hari lahirnya Pancasila," ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko.

Puncak peranan dr Radjiman, menurut pria yang akrab disapa Mas Antok itu adalah ketika dokter itu menjadi Ketua BPUPKl menjelang kemerdekaan Indonesia. BPUPKI adalah badan yang dibentuk Jepang setelah kalah dalam Perang Dunia II.

ADVERTISEMENT

"Bahwa dr Radjiman Wedyodiningrat yang berprofesi sebagai seorang dokter adalah Ketua BPUPKI yang merumuskan persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk kemerdekaan Indonesia saat itu," katanya.

Antok mengungkapkan setelah Indonesia merdeka ia melanjutkan perjuangannya mengawal negara muda Indonesia ini dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia.

"Pak Radjiman juga merupakan anggota DPR periode 1950-1952 sekali pun saat itu usianya sudah lanjut. Selain tokoh kemerdekaan, ia juga dikenal sebagai seorang dokter yang mengabdikan ilmunya di Ngawi, hingga akhir hayatnya pada 20 September 1952," ujar Antok.

Foto-foto dr Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI di rumah tinggalnya di NgawiFoto-foto dr Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI di rumah tinggalnya di Ngawi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)

Tak hanya itu, dr Radjiman Wedyodiningrat yang lahir di Yogyakarta pada 21 April 1879 dan wafat 20 September 1952 di Ngawi juga pernah menjadi dokter keluarga Keraton Yogyakarta.

Sedangkan di masa tuanya, tokoh itu tinggal di Dusun Paldaplang, Desa Kauman, Widodaren, Ngawi karena ingin menghabiskan masa tua di desa yang jauh dari keramaian.

"Jadi meninggal dunia di Ngawi karena menghabiskan masa tua ingin tinggal jauh dari keramaian," tandasnya.

Sementara itu, Sagimin (72), penjaga kediaman rumah dr Radjiman Wedyoningrat menceritakan dr Radjiman memiliki lima istri. Namun hanya memiliki 3 anak dari istri pertama, ketiga, dan keempat.

"Dari istri kedua dan kelima tidak memiliki anak. Saat ini ahli waris tinggal cucu. Seorang dokter di Jakarta," urai Sagimin.

Sagimin menambahkan pihak ahli waris saat ini mengizinkan rumah itu dirawat. "Ahli waris mengizinkan perawatan rumah ini jadi wisata sejarah untuk museum," tandasnya.

Lokasi wisata sejarah Kanjengan Situs dr Radjiman Wedyadiningrat berjarak sekitar 7 Km dari selatan Jalan Raya Ngawi-Solo. Dari perbatasan Jatim-Jateng Mantingan. Pihak pengelola belum menerapkan retribusi namun pengunjung bisa secara sukarela memberikan jasa kebersihan.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads