Dinas Pertanian Ponorogo Akui 16 Ekor Sapi Terkonfirmasi PMK

Dinas Pertanian Ponorogo Akui 16 Ekor Sapi Terkonfirmasi PMK

Charoline Pebrianti - detikJatim
Rabu, 01 Jun 2022 05:02 WIB
pmk di ponorogo
Sapi di Ponorogo yang terkonfirmasi PMK (Foto: Charolin Pebrianti)
Ponorogo -

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo sudah mendapat laporan terkait adanya sapi yang terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dipertahankan Ponorogo, Masun mengatakan Ponorogo masuk menjadi daerah tertular PMK. Sebab, secara laboratoris sudah ada sapi yang terkonfirmasi PMK.

"Sampel yang dikirim ada 16 ekor sapi, terkonfirmasi semua. Hasil lab ada 4 titik, Pudak, Pulung, Balong," tutur Masun kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masun menambahkan sapi perah terkonfirmasi PMK tersebut hasil dugaan sementara adalah sapi yang datang dari luar daerah yakni Boyolali dan Magetan.

"Pudak itu konsentrasi ternak sapi lebih tinggi dibanding kecamatan lain," terang Masun.

ADVERTISEMENT

Masun menambahkan saat ini dilakukan penyekatan. Agar pergerakan sapi tidak semakin meluas. Namun Masun juga mengakui perdagangan sapi saat ini lewat daring.

"Pergerakannya di luar pasaran karena lewat daring," tambah Masun.

Masun menerangkan saat penyekatan pasaran hewan, petugas sudah menyekat di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo. Namun saat ini banyak jual beli sapi lewat daring.

"Masyarakat imbauannya tidak panik karena daging masih bisa dikonsumsi sepanjang diolah benar," papar Masun.

Menurutnya, virus bakal mati di suhu 70 derajat selama setengah jam. Sebab, PMK tidak masuk ke dalam zoonosis. Sehingga masyarakat tidak perlu panik.

"Kami lakukan pengobatan agar gejala reda dan menurun daya tahan tubuh ditingkatkan. Ternak sehat agar tidak tertular agar dipisahkan," tukas Masun.

Masun pun berharap Agustus-September sudah tersedia vaksinasi. Dipastikan ada 3 juta dosis di Indonesia.

"Prioritas daerah wabah, tertular, kondisi khusus. Kami masih daerah tertular. Mudah-mudahan dapat jatah vaksin. Di bulan September bisa masif karena pakai vaksin putra negara ini," kata Masun.

Sementara, Anggota DPRD Ponorogo, Ribut Riyanto menambahkan PMK ini menular luar biasa cepat. Sebab, jarak satu sapi dengan sapi lain di kandang jaraknya dekat.

"Sapi perah di Pudak, kami tidak ingin menjalar ke kecamatan Pulung dan Sooko yang notabene juga peternak sapi perah," ujar Ribut.

Ribut menerangkan PMK ini berkembang luar biasa, sebab kerugian berlipat. Mulai dari hewan yang terkena penyakit juga susu tidak bisa disetorkan, pun peternak tidak bisa membayar angsuran di perbankan.

"Dalam pandangan fraksi tolong PMK jadi atensi khusus, perbankan diajak duduk mencari solusi. Pemerintah harus hadir terutama anggaran khusus untuk peternak, bantuan obat atau biaya," pungkas Ribut.




(iwd/iwd)


Hide Ads