11 Sapi Mati Kena Wabah PMK, KUD di Probolinggo Terapkan Lockdown

11 Sapi Mati Kena Wabah PMK, KUD di Probolinggo Terapkan Lockdown

M Rofiq - detikJatim
Selasa, 31 Mei 2022 23:48 WIB
Sapi perah di Kabupaten Probolinggo
Sapi perah di Kabupaten Probolinggo/Foto: M Rofiq
Probolinggo -

Banyak sapi perah di Kabupaten Probolinggo yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Seperti yang terjadi di mitra KUD Argopuro, Kecamatan Krucil.

Hingga Senin (30/5), sapi perah mitra KUD Argopuro yang terpapar wabah PMK mencapai 229 ekor, dari total populasi 7.375 ekor. Bahkan 11 ekor di antaranya mati.

Pengurus Bidang Usaha KUD Argopuro, Suloso mengatakan, untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya menerapkan lockdown.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memutus rantai wabah PMK, kita berlakukan Lockdown, antisipasi untuk mencegah penyebaran wabah PMK semakin meluas. Mulai dari kunjungan antarpeternak hingga petugas. Lockdown ini sudah mendapatkan persetujuan dari instansi yang menangani peternakan," Ujar Suloso, Selasa (31/5/2022).

Menurut Suloso, kebijakan lockdown dilakukan dengan tidak melayani IB (Inseminasi Buatan) selama satu siklus yaitu 21 hari. Sebab, penularan bisa terjadi dari petugas saat dari kandang yang satu ke kandang yang lain.

ADVERTISEMENT

"Kita me-lockdown tidak melakukan aktivitas di situ. Selama lockdown, petugas membantu pencegahan dengan penyemprotan dan pemberian mineral multivitamin terhadap sapi perah dan hewan ternak lainnya," jelas Suloso.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan, KUD Argopuro telah melaksanakan langkah-langkah preventif. Pencegahan penyebaran wabah PMK itu melalui program disinfektanisasi kandang, pengawasan kesehatan sapi, isolasi ternak sapi, penghentian inseminasi buatan dan lockdown lalu lintas sapi.

"Langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan secara nyata dengan membentuk Satgas Pencegahan Penyebaran PMK. Sehingga anggota dan peternak sapi mitra binaan KUD Argopuro dapat terfasilitasi dan memudahkan fungsi kontrol terhadap penyebaran dan dampak sosial ekonomi di saat wabah PMK," kata Anung.

Menurut Anung, dengan langkah dari KUD Argopuro ini, penyebaran wabah PMK dapat lebih terkontrol karena telah terorganisasi dengan baik. "Dengan demikian langkah dari KUD Argopuro sangat tepat, dapat meredam penyebaran PMK pada tingkat anggota dan mitra KUD Argopuro," pungkas Anung.




(sun/sun)


Hide Ads