Pemkot Surabaya yang kini memiliki pusat oleh-oleh baru diapresiasi DPRD Kota Surabaya. Pusat oleh-oleh tersebut bernama Surabaya Kriya Gallery yang berada di Jalan Merr, IR Soekarno. Surabaya Kriya Gallery baru saja diresmikan oleh Pemkot Surabaya pada bulan Maret 2022 lalu. Pusat oleh-oleh tersebut mampu memfasilitasi produk-produk UMKM di Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah yang mengunjungi Surabaya Kriya Gallery berharap miliki pusat oleh-oleh yang lebih besar lagi ikonik dan mampu menampung semua produk UMKM di Surabaya. Ia juga mendorong agar UMKM di Surabaya terus didampingi menjadi lebih inovatif dalam membuat produk-produk.
"Mudahan-mudahan Surabaya bisa membikin pusat oleh seperti Griya Gallery yang menjadi pusat oleh-oleh yang lebih besar lagi. Seperti contoh di Bali ada Krisna, ada Erlangga yang besar. Mungkin nanti produk UMKM di Surabaya ini di kumpulkan menjadi satu, ada sepatu, ada batik ada makanan, banyak pokoknya nah itu dikumpulkan menjadi satu, di tempat yang ada parkir yang memadai, ya ini kayaknya agak kurang luas. Jadi harus lebih diperluas. Kalau kesini wisatawan dari daerah lain tujuannya misalnya ada satu bus dua bus seperti itu," ungkap Laila dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pihaknya akan mendorong Pemkot Surabaya agar memiliki Kriya Gallery yang lebih besar dan memiliki fasilitas parkir lebih luas. Dan tidak seperti sekarang, minim lahan parkir dan minim petunjuk menuju lokasi.
"Nah itu ekonomi sekarang sudah mulai menggeliat, tapi lokasinya terpencar-pencar, kalau misalkan disatukan seperti ini tapi dengan fasilitas yang memadai seperti parkir dan repetitif itu sangat pengaruhnya sangat luar biasa. Kan pemilihan ekonomi di Surabaya sudah luar biasa. Ini saya pengen usul kepada wali kota kita dorong supaya Kriya Gallery supaya ada yang lebih besar lagi. Biar nanti dari warga Surabaya sendiri bisa menikmati oleh-oleh. Mungkin bisa dibawa ke luar kota ya ataupun itu dari wisatawan," ungkap Laila.
Selain itu, Laila juga menyoroti minimnya warga yang mengetahui lokasi pusat oleh-oleh yang dikelola oleh Pemkot. Untuk itu, pihaknya mengusulkan kepada Organisasi Perangkat Daerah agar melibatkan setiap RT/RW juga ikut mensosialisasikan lokasi tersebut.
"Maka dari itu kita minta dari para OPD terkait ya itu mensosialisasikan dari tingkat RT/RW ataupun dari wisatawan ataupun dinas perhubungan dan dinas pariwisata itu harus benar-benar bisa secara maksimal untuk memasarkan atau sosialisasi agar lebih mengenalkan secara lebih. Di sini banyak tamu-tamunya dari wali kota/pemkot dan DPRD, tapi tidak banyak orang tahu (masyarakat umum)," ujar Laila.
Titik, salah satu staff Surabaya Kriya Gallery mengaku jumlah kunjungan wisata setiap hari terus bertambah. Omzet per bulan saat ini mencapai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta per bulan. Ia menyampaikan produk UMKM di Surabaya Kriya Gallery yang paling diminati warga sekitar adalah madu dan bumbu rujak. Sedangkan para wisatawan yakni produk khas Surabaya seperti souvenir blangkon, gantungan kunci dan batik khas Surabaya.
"Rata-rata kunjungan setiap hari 100. Lumayan per bulan laku ratusan pis kira-kira. Dari bus Suroboyo juga membawa pengunjung dan bus Suroboyo Sparkling juga. Masyarakat sekitar juga ada yang mencari oleh-oleh di sini," ungkap Titik.
(fhs/ega)