Sempat Ricuh, Pemilihan Kepala Desa PAW di Sampang Digelar Tertutup

Sempat Ricuh, Pemilihan Kepala Desa PAW di Sampang Digelar Tertutup

Kamaludin - detikJatim
Senin, 30 Mei 2022 13:01 WIB
Petugas berjaga di lokasi pemilihan Pilkades di Sampang
Lokasi Pilkades PAW Bancelok, Sampang dijaga ketat petugas (Foto: Kamaludin/detikJatim)
Sampang -

Pemilihan kepala desa pergantian antar waktu (PAW) di Desa Bancelok, Jrengik, Sampang digelar secara tertutup. Ini dilakukan karena sebelumnya penetapan cakades sempat diwarnai protes dan penolakan warga setempat.

Pantauan detikJatim, pemilihan digelar di aula terbuka di kantor Kecamatan Jrengik. Tampak sejumlah anggota polisi dan TNI berjaga-jaga di depan pintu gerbang kantor kecamatan. Mereka tegas melarang awak media atau orang yang tak punya kepentingan untuk masuk ke lokasi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang, Chalilurrahman mengatakan seleksi calon kepala desa yang ditetapkan sudah sesuai dengan Perbup. Dalam peraturan itu, ia menyebut pendaftar hanya dibatasi maksimal 3 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan pada pembukaan pendaftaran, Chalilur menyebut ada 7 orang pendaftar. Sehingga panitia kemudian melakukan seleksi untuk menentukan 3 calon kepala desa.

"Proses seleksi tambahan tersebut Ada wawancara dan tes tulis yang dilakukan oleh Tim independen di luar panitia. Panitia hanya menambahkan nilai wawancara dan tes tulis tersebut," ujar Chalilur, Senin (30/5/2022).

ADVERTISEMENT

Chalilur menilai apa yang dilakukan oleh panitia sudah melalui tahapan yang benar. Untuk itu jika ada yang masih keberatan dan protes ia mengimbau agar menggugat lewat jalur hukum.

"Ya, mungkin kecewanya warga ini tidak terima karena calon dari desa setempat tidak ada yang ditetapkan," kata Chalilur.

"Jika ada pihak yang merasa kecewa dan tidak puas, bisa menggugat lewat jalur hukum. Sehingga tidak mengganggu proses selanjutnya," imbuh Chalilur.

Sebelumnya, penetapan Calon Kepala desa pergantian antar waktu (PAW) di Desa Bancelok, Jrengik, Sampang diwarnai protes warga. Warga menolak penetapan calon tersebut pada Jumat (27/5).

Alasannya adalah karena tidak ada satu pun warga desa setempat yang masuk dalam daftar calon tersebut. Dari tiga calon kepala desa, tidak ada satu pun yang merupakan warga Desa Bancelok.

Perwakilan warga lima dusun ini ngeluruk kantor Panitia Pemilihan Kepala Desa pergantian antar waktu (P2KD PAW) untuk meminta penjelasan Ketua panitia tentang penetapan tersebut.

Sempat terjadi ketegangan warga dengan polisi lantaran Ketua P2KD PAW keburu kabur diamankan polisi lewat pintu belakang. Sementara warga ngeluruk hendak masuk menemui ketua P2KD PAW. Polisi sendiri mencegah warga untuk masuk.




(abq/iwd)


Hide Ads