Sederet Drakula dalam Srimulat yang Menyeramkan

Sederet Drakula dalam Srimulat yang Menyeramkan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 28 Mei 2022 11:37 WIB
Para Draculla Srimulat
Paimo Drakula yang mula-mula di Srimulat Surabaya/(Foto: Repro Dok Herry Gendut Janarto)
Surabaya - Aneka Ria Srimulat pernah berjaya dengan konsep cerita komedi yang dipadu dengan horor. Karakter horor seperti Drakula dan mayat hidup terus bergentayangan di panggung Srimulat.

Baliho memuat judul Buku Harian Drakula, Ratapan Anak Drakula, Bahasa Cinta Drakula, Ranjang Drakula, hingga Drakula Versus Gatotkaca, pernah menghias Gedung Srimulat di THR Surabaya di era 1960-an.

Adalah Teguh Slamet Rahardjo Sang Maestro pendiri Aneka Ria Srimulat yang sengaja menuliskan cerita-cerita tersebut. Ia terpengaruh film-film barat bertema drakula yang pernah ia tonton.

Kisah-kisah berbau drakula yang dikarang teguh tentu saja konyol karena menggabungkan komedi. Benar-benar mampu mengundang tawa. Misalnya tentang drakula yang berasal dari Eropa kesasar di Kota Blitar dan kesulitan dapat mangsa.

Ketika akhirnya bisa mendapat mangsa di tangan pada akhirnya batal ia gigit dan ia sedot darahnya karena di leher mangsanya itu terdapat panu yang membuat drakula itu seketika kehilangan selera.

Dalam perjalanannya, ada sejumlah pelawak yang kemudian sangat identik dengan peran Drakula ini.

1. Paimo

Pada mulanya, yang dipercaya memerankan karakter Drakula dalam setiap panggung Srimulat adalah Paimo, pelawak kelahiran Surabaya. Paimo memilih jadi Drakula Wanita bergaun panjang putih serta rambut panjang tergerai ke depan.

Sebagai Drakula Wanita kemunculan Paimo selalu diawali lantunan lagu keroncong Di Bawah Sinar Bulan Purnama yang dipopulerkan oleh Sundari Sukoco. Sehingga di kemudian hari Drakula Paimo juga dikenal sebagai Drakula Sundari.

Para Draculla SrimulatPaimo Drakula Srimulat pertama. (Foto: Repro Dok Herry Gendut Janarto)

Sebagaimana diceritakan Herry Gendut Janarto di bukunya Teguh Srimulat: Berpacu dalam Komedi dan Melodi (1990), drakula wanita yang diperankan Paimo benar-benar membuat penonton ketakutan.

"Bahkan sekali waktu ada ibu setengah baya dan anaknya lari pontang-panting ke luar dari gedung pertunjukan. Sampai di pintu keluar, ibu tadi jatuh pingsan. Geger lagi. Untuk ke sekian kalinya, manusia berwajah horor itu berhasil menteror penonton. Tak percuma, ia memberi zat pewarna merah pada langit-langit mulutnya dan juga menjepitkan sepasang taring lancip di deretan gigi atasnya. Ya, sejak beberapa kali penampilannya yang memukau itu, Paimo kemudian dikenal sebagai 'Drakula Srimulat yang selalu bersenandung di bawah sinar bulan purnama'," demikian catatan Herry.

2. Johny Gudel

Di kemudian hari, Paimo tidak sendiri. Teguh Slamet Rahardjo Sang Pendiri Aneka Ria Srimulat menunjuk sebagian pelawaknya untuk menjadi "serep" atau pemain pengganti.

Ia mulai memikirkan itu karena tidak mau mengandalkan peran tertentu kepada satu anak buahnya. Mulai dari pertanyaan bagaimana bila Paimo tiba-tiba sakit atau ada halangan tertentu sehingga membuatnya tidak bisa manggung.

Para Draculla SrimulatPara Drakula Srimulat Foto: Repro Dok Herry Gendut Janarto

Johny Gudel pun menjadi pilihan. Sebagai salah satu pelawak senior di Srimulat, Teguh menganggap sejumlah penampilan Johny Gudel sebagai drakula cukup berhasil. Salah satunya faktornya, Johny sudah cukup kuat menahan diri untuk tidak melucu hingga akhir adegan ketika sedang memerankan karakter Drakula.

3. Tohir Jokasmo

Selanjutnya ada Tohir Jokasmo. Tohir di era itu sejatinya adalah Anggota Srimulat yang bertugas melukis baliho dan poster. Tapi seiring berjalannya waktu, ia juga turut manggung menjadi pemain fragmen lagu pada pembukaan acara.

Ketika Teguh membutuhkan pemain tambahan sebagai drakula, Tohir pun diminta menemani Paimo. Keduanya ternyata bisa saling mengisi meramaikan setiap cerita di panggung Srimulat. Terutama di hari-hari tertentu, seperti Kamis malam Jumat.

Tohir Jokasmo sebagai Draculla SrimulatTohir Jokasmo sebagai Drakula Srimulat. (Foto: Repro Dok Herry Gendut Janarto)

"Akhirnya waktu ada horornya, pemain horor kan Paimo, tapi karena saya bisa main, dicoba. Saya dicoba horor lokal. Paimo jadi madam, saya jadi Master Drakula. Pemain horor lokal saya semua, yang Kamis horor luar negeri Paimo sama saya. Kalau Paimo madam, saya drakula laki-laki," ujar Tohir kepada detikJatim.

4. Paul

Paul Polli atau yang akrab disapa Paul adalah pelawak yang bergabung ke Aneka Ria Srimulat pada 70-an. Sebelumnya ia melawak bersama Grup Lokaria. Hingga terjadinya eksodus ke Srimulat terjadi diawali dengan pelawak Abimanyu, Asmuni dan lain-lain, Paul bersama Tarzan dan beberapa anggota Lokaria lainnya turut serta.

Sempat menjalankan sejumlah peran lawak di Panggung Srimulat, Paul menjadi salah satu pemain Drakula yang permanen. Namanya mulai dikenal sebagai Paul Sang Drakula Srimulat.

Paul juga termasuk pelawak Surabaya yang di kemudian hari diboyong sebagai Tim Jakarta yang kemudian meramaikan panggung Srimulat di Taman Ria Remaja Senayan, Jakarta hingga Srimulat mencapai masa kemundurannya.


(dpe/sun)


Hide Ads