Siapa yang tidak iba melihat kondisi Raniya (2), balita asal Dusun Duko, Desa/Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura. Di usianya yang masih bayi, putri kedua pasangan Rohim dan Lilis ini harus menahan sakitnya kanker ginjal.
Sehari-hari, Raniya hanya mampu berbaring terlentang dengan kondisi perut yang kian buncit. Sang ibu, Lilis mengatakan, penyakit putrinya yang tergolong ganas tersebut baru diketahui usai ia dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Raniya menderita penyakit ganker ginjal dan direkomendasikan menjalani kemoterapi seminggu sekali selama setahun. Untuk pengobatan putrinya, awalnya Lilis menggunakan BPJS secara mandiri. Namun hal ini tak bertahan lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demi kesembuhan anak saya ya terpaksa ngurus BPJS mandiri, sehingga bisa berobat gratis," kata Lilis, Kamis (26/5/2022).
Namun, pengobatan tersebut hanya bisa dijalani Raniya selama satu bulan. Sebab pihak keluarga mengaku kehabisan biaya transportasi. Keluarga Lilis juga belum memiliki uang untuk membayar iuran bulanan BPJS mandiri.
"Sekarang sudah berhenti kemonya, saya sudah nggak punya biaya lagi, soalnya biaya wira-wirinya itu yang banyak," keluh Lilis.
Untuk itu, Lilis berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah hingga dermawan. Sehingga, putri kecilnya bisa sehat kembali.
"Kami berharap ada donatur dan dermawan dengan tulus ikhlas membantu pengobatannya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial PPPA Sampang, Moh Fadeli menyebut, pihaknya sudah mengupayakan mendaftarkan kepesertaan BPJS Raniya dengan dibiayai pemerintah. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sampang.
"Sudah tadi sudah saya perintahkan petugas dari Dinsos untuk mengkroscek dan memasukkan BPJS-nya dalam program yang dibiayai pemerintah," ungkap Fadeli.
Tak hanya itu, Dinsos Sampang juga sudah berkoordinasi dengan Baznas dan mengunjungi kediaman Raniya di Tambelangan. Untuk sementara, dinsos hingga Baznas memberikan bantuan tanggap darurat.
"Tadi dinas, camat, dan Kades Tambelangan bersama baznas dan tokoh masyarakat sudah datang ke lokasi. Kami memberikan bantuan tanggap darurat berupa paket sembako dan Baznas memberikan bantuan uang tunai," terangnya.
Pihak pemerintah juga berjanji akan memberikan bantuan maksimal. Dinsos juga mengupayakan rumah singgah untuk keluarga dan pasien di Surabaya.
"Sudah kami carikan rumah singgah untuk pasien di dekat rumah sakit, nanti kalau sudah siap, pasien tidak perlu pulang pergi dari Madura ke Surabaya," pungkasnya.
(hil/fat)