Jukir GKB Gresik Blak-blakan Tarik Parkir karena Diuber Setoran

Jukir GKB Gresik Blak-blakan Tarik Parkir karena Diuber Setoran

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 25 Mei 2022 15:27 WIB
Juru parkir di Gresik
Motor-motor warga GKB yang ditarik parkir oleh jukir. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Keberadaan juru parkir (jukir) di Gresik Kota Baru (GKB) membuat warga resah. Warga beranggapan jukir tersebut berada di tempat yang tidak seharusnya ditarik parkir, seperti di tempat penjual pentol hingga gerai ATM.

detikJatim pun mencoba mewawancarai salah satu jukir yang tak jauh dari lokasi ATM. Sang jukir mewanti-wanti agar namanya tak disebut dalam berita. Jukir tersebut mengaku sudah menjadi tukang parkir sejak 2016. Tak hanya menjaga sebuah toko atau ATM, ia sering berpindah-pindah tempat saat menjaga parkir.

"Saya enggak menetap mas, kadang di toko, kadang di ATM. Tempat-tempat yang dijaga jukir, bukan dari kehendak para jukir, melainkan perintah dari koordinator jukir. Kami ini ada koordinatornya yang menempatkan para jukir. Koordinatornya ya orang dishub mas," katanya, Rabu (25/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sehari, para jukir harus menyetorkan sejumlah uang hasil parkir sesuai lokasi parkir yang dijaganya. Para jukir bisa menyetorkan uang mulai Rp 15 ribu hingga Rp 90 ribu kepada koordinator parkir.

"Kalau waktu jaga fotokopi, kadang saya setoran ya Rp 15 ribu mas, karena di sana orang fotokopi ada yang sedikit, ada yang lama. Masak iya kalau fotokopi satu lembar kami minta parkir. Kami jukir juga paham mas, mana yang kami tarif dua ribu, mana yang enggak perlu kami tarif," jelas jukir itu.

ADVERTISEMENT

Selain tempat fotokopi, ia juga pernah menjadi jukir di minimarket. Namun, di minimarket ia hanya memarkir kendaraan roda 4. Untuk tarif parkirnya, kadang ia menarik Rp 3 ribu. Tapi, kadang jika pengendara tersebut hanya mengambil uang di ATM, ia tak mematok tarif.

"Ya kadang orang yang lama di minimarket tapi ngasih Rp 2 ribu, saya berikan karcis yang ada harganya Rp 3 ribu. Kami juga bisa lihat lah, mana yang lama, mana yang sebentar. Karena kalau di minimarket, kami harus setoran Rp 45 ribu ke koordinatornya, kalau sepi ya kadang saya hanya kasih Rp 30 ribu," imbuhnya.

Saat ditanya banyak tukang parkir seperti hantu yang tak terlihat, namun tetiba muncul saat pengendara hendak mengambil kendaraan, jukir itu mengakui memang ada jukir yang seperti itu. Namun, tidak semua anggapan 'jukir hantu' itu benar. Kadang, para jukir itu memegang tempat yang luas hingga tidak bisa maksimal dalam menjaga lokasi parkirnya.

"Kadang yang parkir itu ketepatan sedang mengatur kendaraan lainnya. Jadi pas kendaraan lain datang enggak tahu itu mas. Intinya kami ini cari uang halal, kami ini kan menjual jasa menjaga kendaraan mereka agar aman. Kalau hilang, kami juga enggak tanggal diam, kami pasti ganti separuh, dari warga separuhnya," tambahnya.

Jukir tersebut juga membantah jika pihaknya yang sudah resmi memiliki SPT tak mengganti barang yang hilang. Meski tidak bisa mengganti barang baru, para jukir pasti akan bertanggung jawab dengan mengganti sejumlah uang.

"Siapa bilang kami enggak mau tanggung jawab. Yang saya alami di tempat saya jaga, pernah kehilangan helm. Saya ganti mas, karena waktu itu kata pemiliknya harga helm Rp 400 ribu, saya ganti Rp 200 ribu. Padahal kan kami parkirnya kendaraan bermotor, bukan parkir helm, tapi ya sudah mas, saya ingin tanggung jawab," tutup jukir tersebut.

Sebelumnya, warga Gresik Kota Baru (GKB) resah dengan keberadaan jukir. Salah satunya, Adi, pembeli pentol di Jalan Kalimantan, GKB, Gresik. Ia keberatan kalau harus membayar parkir ketika hanya sekadar membeli pentol maupun mengambil uang di ATM.

"Ya kalau hanya beli pentol mas, sepeda juga kelihatan. Saya sih enggak papa aslinya mas, tapi kan beli pentol Rp 5 ribu, parkirnya bayar Rp 2 ribu. Kan jadi keluarkan uang Rp 7 ribu," kata Adi kepada detikJatim, Rabu (25/5/2022).




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads