Satu ekor sapi mati dan 76 positif Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo, membuat BPBD Jatim melakukan penyemprotan disinfektan ke Pasar Hewan Jrebeng Kidul, Selasa (24/5/2022).
Pasar hewan milik Pemkot Probolinggo, yang buka tiap Sabtu dan Selasa, ini salah satu sentra pasar hewan terbesar di Jawa Timur. Tiap sudut disemprot disinfektan mengantisipasi penyebaran PMK agar tak semakin luas.
Kabid Logistik BPBD Pemprov Jawa Timur, Bige Agus Wahyono mengatakan pihaknya sudah melakukan penyemprotan ke pasar-pasar hewan di 8 daerah sesuai instruksi Gubernur Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyemprotan dan sterilisasi sudah kami lakukan di pasar 8 daerah di Jatim, agar virus PMK ke hewan ternak tidak semakin meluas di berbagai daerah di Jatim," ujar Agus saat dikonfirmasi.
Salah satu pedagang hewan, Bambang (45) warga Desa Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih mengaku senang dengan adanya kepedulian pemerintah melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan. Ini membuat hewan sehat dan pasar hewannya juga turut steril.
"Senang adanya penyemprotan dan disinfektan ke pasar hewan, agar tidak ada penyebaran virus PMK khususnya. Hewan ternak sehat dan pasarnya juga sehat," jelas Bambang.
Sementara Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengaku pihaknya sering melakukan hunting ke kandang ternak milik warga dan pasar untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Jika ditemukan sapi maupun kambing terpapar PMK, pihaknya melakukan upaya antisipasi.
"Kami bersama dokter hewan Dinas Peternakan langsung melakukan upaya antisipasi dan pengobatan ke sapi yang terpapar PMK. Kami terus melakukan hunting ke kandang - kandang hewan ternak milik warga dan ke pasar hewan," tambah Sugito.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Probolinggo, dr Faiga Miriami mengaku pihaknya sudah melakukan pengobatan puluhan hewan ternak.
"Kami sudah melakukan pengobatan dari 76 sapi terpapar PMK. Dan mengimbau agar sapi suspek PMK tidak dibawa ke pasar hewan, agar tidak terus menyebarkan PMK," tegasnya.
(fat/fat)