Saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak di Jawa Timur, aksi pencurian hewan (Curwan) justru marak terjadi di Bondowoso beberapa minggu ini. Pelaku pencurian seakan tidak peduli dengan wabah yang terjadi.
Hingga dalam waktu sebulan, terjadi curwan sebanyak 6 kasus. 6 Kejadian upaya curwan sapi tersebut terjadi hanya di satu desa, yakni Desa Gadingsari, Pakem. Meski upaya pencurian tersebut tak semuanya berhasil.
"Benar, sebulan terakhir memang ada 6 kasus upaya pencurian sapi," jelas Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko, kepada detikJatim di mapolres, Selasa (24/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres menambahkan dari 6 kejadian di desa itu memang pelaku tidak semuanya berhasil membawa hasil curiannya. Hanya ada satu kasus yang sapinya berhasil dibawa dan hilang hingga kini.
"Satu yang berhasil dibawa dan telah dilaporkan. Sekarang anggota tengah melakukan penanganan dan pengembangan di lapangan," tegasnya.
Wimboko mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan. Sebab, 6 kejadian itu hanya terjadi di satu desa. Sementara desa lain di sekitarnya aman aman saja.
Informasi dihimpun, dalam kurun sebulan memang ada 6 kejadian upaya pencurian sapi. Namun hanya 1 aksi yang berhasil. Pelaku dapat menggondol 1 ekor sapi dewasa.
Terbaru, kasus curwan terjadi di rumah Suratik, warga Dusun Setapai, desa setempat, Senin (23/5/2022). Pada kejadian ini pelaku sempat dipergoki warga, lalu kabur meninggalkan sapi hasil curiannya.
Ada beberapa penyebab aksi curwan tersebut tak berhasil. Di antaranya karena keburu ketahuan pemiliknya, diketahui orang lain lalu diteriaki dan warga berdatangan. Sehingga pelaku hanya sempat memotong talinya, lalu segera kabur.
Dari 6 kejadian di Desa Gadingsari tersebut, polisi mengaku sudah mulai mengantongi nama terduga pelaku yang kerap beraksi di wilayah tersebut. Tinggal mengumpulkan bukti-buktinya.
(fat/fat)