Dinkes Surabaya Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Akut ke Sekolah-Ponpes

Dinkes Surabaya Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Akut ke Sekolah-Ponpes

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 24 Mei 2022 14:21 WIB
Sosialisasi antisipasi penanganan hepatitis akut di sekolah
Foto: Istimewa dok Pemkot Surabaya
Surabaya -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya bersama Bunda Paud Surabaya dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menyosialisasikan pencegahan hepatitis akut ke sejumlah Paud, TK, SD, SMP hingga Ponpes.

Sosialisasi dimulai dari Paud Teratai Kebonsari, TK Perwanida Karah, SDN Karah 1, SMP Negeri 21. Hingga ke Ponpes Al Fitrah di kawasan Tanah Kali Kedinding Surabaya.

"Ini adalah gerak cepat pemerintah mencegah penularan virus hepatitis akut di sekolah, karena virus ini menyerang anak-anak 17 tahun ke bawah. Karena itu, peran guru dan orang tua sangat diperlukan untuk mengingatkan anak-anak dalam menjaga kesehatan," kata Bunda Paud Rini Indriyani, Selasa (24/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui sosialisasi Hepatitis akut ini, ia berharap virus itu tidak sampai masuk dan menyebar di Kota Pahlawan. Menurutnya, nakes juga sudah dikerahkan untuk melakukan sosialisasi mengenai gejala, pencegahan, hingga penanganan hepatitis akut pada anak.

"Virus ini menyebar melalui oral-fekal, yakni virus yang masuk kedalam mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi penderita. Nanti, apabila mendapat keluhan dari anaknya, bisa segera ditindaklanjuti dengan membawa ke layanan fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) juga turut memberikan pendampingan dan sosialisasi. Khususnya kepada para penjual makanan di sekitar lingkungan sekolah. Sosialiasasi itu mulai dari pengemasan, gizi, dan kebersihan makanan untuk anak-anak.

"Begitu pula dengan Satpol PP dan BPBD Kota Surabaya yang terus waspada dengan melakukan pengawasan ketat di setiap sekolah selama penerapan PTM berlangsung," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di puskesmas. Hal itu untuk membantu melakukan sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut kepada masyarakat.

"Mulai minggu kemarin kita sudah turun dan bergerak ke semua wilayah. Kami juga bersinergi bersama Bunda Paud, Dispendik, dan Kemenag Kota Surabaya untuk bergerak cepat mengantisipasi penularan virus Hepatitis akut," kata Nanik.

Untuk mewaspadai potensi kasus Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Dinkes menjelaskan beberapa gejala awal. Seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan.

Dari gejala awal itu orang tua diharap bisa langsung membawa anaknya ke Fasyankes terdekat sebelum mengalami menjadi gejala lanjutan.

"Gejala lanjut ini ditandai dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, kesadaran menurun, gangguan pembekuan darah, dan kejang," ujarnya.

Ada dua cara dalam mencegah anak-anak terhindar dari Hepatitis akut. Yakni melalui saluran cerna dan saluran napas.

Untuk saluran cerna, anak-anak diharap rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.

Sedangkan untuk saluran napas, anak-anak diharapkan mengurangi mobilitas, selalu menggunakan masker jika berpergian, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari keramaian atau kerumunan.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada mengenali gejala awal hepatitis akut dengan tidak panik dan segera membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Dan jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul," pungkasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads