Akhir Pencarian Gadis Asal Malang yang Hilang Selama 6 Hari

Akhir Pencarian Gadis Asal Malang yang Hilang Selama 6 Hari

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 21 Mei 2022 10:35 WIB
gadis asal malang hilang
Gadis di Malang yang hilang/Foto: Dok. Subaidi
Surabaya -

Gadis di Malang berinisial NA (16) akhirnya ditemukan usai menghilang selama 6 hari. Sejumlah upaya yang dilakukan perangkat desa bersama kepolisian akhirnya membuahkan hasil. NA ditemukan di Surabaya.

"Alhamdulillah, dibantu Polres Malang akhirnya kami bisa temukan Lia (panggilan NA) di Surabaya kemarin," ujar Kades Ringinkembar, Subaidi kepada detikJatim, Jumat (20/5/2022).

Subaidi membeberkan bagaimana kronologi keberadaan Lia yang ditemukan di Kota Surabaya itu. Diketahui, NA merupakan warga Desa Sumberkembar, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Keberadaannya tak diketahui usai 2 orang yang baru dikenal membawanya pergi. Kedua orang itu sempat menawarkan NA pekerjaan dan orang tua korban sepakat menerimanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian NA pun viral di media sosial sejak pekan lalu. Lantas, netizen pun banyak berkomentar atas postingan kehilangan tersebut di Facebook. Lalu, ada salah satu netizen mengaku mengetahui keberadaan NA di Surabaya.

Dia mengatakan, NA berada di sebuah rumah di Jalan Ngaglik 18, Kota Surabaya. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Subaidi kemudian berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna melacak kebenaran dari alamat itu.

ADVERTISEMENT

"Hilang dibawa pergi oleh 2 orang dari rumahnya itu hari Jumat, sampai Senin saya cari informasi soal Lia. Baru di Hari Selasa pagi, saya mendapatkan informasi, ada komentar di media sosial bahwa Lia berada di Jalan Ngaglik 18 Kota Surabaya, saya bersama polisi kemudian melacak kesana," terang Subaidi.

Alamat rumah di Jalan Ngaglik, Kota Surabaya pun diselidiki. Kecurigaan menguat dari pihak kepolisian bahwa Lia memang berada di dalam rumah tersebut dari aktivitas dan identitas pemilik rumah. Petugas Sat Reskrim Polres Malang bersama Polsek Genteng pun mendatangi rumah tersebut.

"Kami menanyakan soal keberadaan Lia, kemudian disampaikan bahwa Lia berada di rumah lain kawasan Barata Jaya, Kota Surabaya. Di sana Lia ternyata memang bekerja sebagai pembantu rumah tangga," tegas Subaidi.

Untuk proses penyelidikan, Lia akhirnya dibawa ke Polres Malang bersama dua orang yang diduga menjemputnya saat menawarkan pekerjaan, Jumat (13/5/2022), lalu.

"Karena butuh proses penyelidikan, Lia akhirnya dibawa ke Polres Malang bersama dua orang yang membawanya kemarin malam," tambah Subaidi.

Pemerintah Desa setempat mengatakan bahwa NA bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Surabaya. Serta ada kesalahpahaman di balik kasus hilangnya warga Desa Ringinkembar, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu.

"Saya mau luruskan sesuai dengan fakta-fakta yang kami temukan selama pencarian Lia (panggilan NA) hingga akhirnya ketemu di Surabaya kemarin," ujar Subaidi.

Subaidi mengungkapkan NA ditemukan di salah satu rumah kawasan Barata Jaya, Kota Surabaya. Saat ditemukan, NA langsung dibawa pulang menuju Polres Malang bersama dua orang keturunan yang menawarkan pekerjaan sebagai ART, Jumat (13/5) lalu.

Berdasar klarifikasi yang dilakukan di Polres Malang kemarin malam, terungkap bahwa NA memang bekerja sebagai ART. NA pun mengaku betah untuk tetap tinggal.

"Saat ketemu kami, Lia mengatakan betah dan sempat tidak mau pulang. Dia memang bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp 2 juta. Karena sudah masuk penyelidikan polisi, kami kemudian membawanya pulang dan dilakukan klarifikasi," ujar Subaidi.

Subaidi menyatakan ada kesalahpahaman dari orang tua NA. Orang tuanya menduga putrinya telah hilang pasca 2 orang yang mendatangi rumahnya untuk menawarkan pekerjaan pekan lalu.

Kedua orang tersebut mengaku mereka sudah menyampaikan jika NA diminta tak mengaktifkan telepon seluler untuk sementara waktu. Tujuannya agar NA bisa fokus bekerja.

"Itu sudah disampaikan dua orang itu saat ke rumah Lia. Nah, nanti kalau sudah betah, Lia bisa kembali menghubungi orang tuanya. Begitu juga dengan alamat rumah yang ada di Araya, ternyata yang diingat orang tua Lia keliru. Ini murni kesalahpahaman dari orang tua Lia sendiri," ujar Subaidi.

Di samping itu, 2 orang yang menjemput NA ke rumahnya tidak memberikan alamat lengkap dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Orang tua NA pun tidak menanyakan atau melibatkan RT/RW setempat saat keduanya datang.

"Ini mungkin menjadi pelajaran bagi warga Ringinkembar, ke depan, jika ada masalah seperti ini atau kehadiran orang asing, warga bisa memanggil RT/RW dan perangkat desa. Agar tidak terjadi lagi seperti ini," tandasnya.

Subaidi menambahkan, kepanikan laporan orang tua NA membuat dirinya tak melakukan pengecekan secara detail. Sebelumnya, dirinya mengatakan bahwa NA di bawa umur. Ternyata, NA telah berusia 17 tahun sesuai data Kartu Keluarga (KK).

"Lia usianya 17 tahun sesuai KK, sekarang sudah di rumah. Kedua orang itu juga tak mau lagi merekrut kerja. Meskipun masalah ini sudah selesai setelah kedua belah pihak diklarifikasi di Polres Malang malam kemarin," pungkas Subaidi.

Sebelumnya, Gadis asal Desa Sumberkembar, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, NA (16) dikabarkan hilang. Keberadaannya tidak diketahui setelah 2 orang yang baru dikenal membawanya pergi. Kedua orang itu sempat menawarkan NA pekerjaan dan orang tua korban sepakat menerimanya.

Orang tua NA tak bisa menyimpan kesedihan setelah putrinya hilang 6 hari. Menurut Rokaiyeh, ibunda NA, ada dua orang tamu berwajah Tionghoa datang ke rumahnya, Jumat (13/5/2022). Keduanya diantar oleh Pak Min, seorang penjual bakso di kawasan bukit Pletes, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Tujuan kedatangan dua orang itu untuk mencari pembantu rumah tangga.

"Yang ikut ngantar dua tamu Rohadi (tetangga). Meskipun saya tidak mengizinkan anak saya bekerja, tetapi orang itu maksa agar anak saya mau bekerja dengan iming-iming gaji sebesar Rp 2,5 juta per bulan," ungkap Rokaiyeh kepada detikJatim, Kamis (19/5/2022).




(hil/dte)


Hide Ads