Gadis asal Desa Sumberkembar, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, NA (16) dikabarkan hilang. Keberadaannya tidak diketahui setelah 2 orang yang baru dikenal membawanya pergi. Kedua orang itu sempat menawarkan NA pekerjaan dan orang tua korban sepakat menerimanya.
Orang tua NA tak bisa menyimpan kesedihan setelah putrinya hilang 6 hari ini. Menurut Rokaiyeh, ibunda NA, ada dua orang tamu berwajah Tionghoa datang ke rumahnya, Jumat (13/5/2022). Keduanya diantar oleh Pak Min, seorang penjual bakso di kawasan bukit Pletes, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Tujuan kedatangan dua orang itu untuk mencari pembantu rumah tangga.
"Yang ikut ngantar dua tamu Rohadi (tetangga). Meskipun saya tidak mengizinkan anak saya bekerja, tetapi orang itu maksa agar anak saya mau bekerja dengan iming-iming gaji sebesar Rp 2,5 juta per bulan," ungkap Rokaiyeh kepada detikJatim, Kamis (19/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rokaiyeh menambahkan, iming-iming gaji sebesar itu cukup besar bagi warga desa seperti dirinya. Sehingga, siapapun akan berminat dengan tawaran kerja tersebut. Terlebih, jika korban bisa bertahan bekerja sampai 3 bulan, maka sang majikan akan membelikan motor baru.
"Kalau Lia (panggilan korban) mau terus bekerja selama 4 sampai 5 tahun, saya juga akan diberi hadiah uang sebesar Rp 50 juta. Ayo, cepetan kamu bekerja," tutur Rokaiyeh menirukan rayuan kedua tamu yang baru dikenal itu.
Perbincangan kedua tamu berlangsung cukup lama. Hingga Rokaiyeh dan sang suami, Nasihin tidak berpikir menanyakan alamat dan nomor HP kedua orang tersebut.
"Saya seperti kena hipnotis, termasuk suami saya Nasihin, ketika melihat mobil kijang berwarna silver, rasanya seperti tak berdaya," ujarnya.
Rokaiyeh baru sadar jika salah satu tamu yang diketahui bernama Samuel itu ternyata juga pernah menjanjikan hal serupa terhadap warga desa tetangga. Yang bernama Lutfiyah pada tahun 2018 lalu.
"Sekitar 4 tahun lalu, Lutfiyah saudara saya juga pernah di bawa ke Buring kota Malang. Tetapi sampai Buring, Lutfiyah hanya ditampung bersama beberapa perempuan lain selama 3 hari. Saya tidak tahu bagaimana Lutfiyah kok bisa kabur," pungkas Rokaiyeh.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberkembar, Subaidi mengaku tengah mencari keberadaan NA hingga di Surabaya. Setelah dirinya tak menemukan rumah dari alamat yang diberikan oleh kedua orang yang menjemput NA.
"Kami mencari sampai ke Surabaya, setelah alamat di Perumahan Araya yang disampaikan ternyata alamat palsu," katanya terpisah.
Subaidi juga telah mendampingi kedua orang tua NA untuk mengadu ke Polres Malang. Kepolisian juga turun untuk menyelidiki.
"Setelah dapat alamat palsu di Araya, orang tuanya saya antar ke Polres untuk melapor," tegasnya.
(hse/dte)