Taman Kota Ponorogo Jadi Ajang Mesum, Bupati Janji Lakukan Ini

Taman Kota Ponorogo Jadi Ajang Mesum, Bupati Janji Lakukan Ini

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 20 Mei 2022 15:40 WIB
video bermesraan
Tangkapan layar pemuda-pemudi yang tertangkap kamera saat bermesraan di taman. (Foto: tangkapan layar)
Ponorogo -

Kejadian mesum di Taman Kelono Sewandono tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya, pada 2020 silam, kejadian serupa pernah terjadi. Sedangkan pada 2019 lalu pernah terjadi di GOR Singodimedjo yang berlokasi di barat Taman Kelono Sewandono.

Tiga video mesum itu sempat viral dan menjadi bahan perbincangan warganet. Lantas, langkah apa yang akan dilakukan Pemkab Ponorogo untuk mengatasi kejadian yang memalukan itu?

"Kami patroli saja. Satpol PP nanti saya suruh rutin ke sana," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada detikJatim, Jumat (20/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiri pun bakal mempertimbangkan pemasangan CCTV di area taman di Jalan Pramuka itu. Tujuannya, untuk memantau kegiatan yang ada di dalam taman.

"CCTV kami lihat nanti, di mana lokasi yang pas," ujar Giri.

ADVERTISEMENT

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, terutama muda-mudi agar tidak berpacaran di tempat umum. Apalagi kalau sampai pacaran itu tidak memperhatikan norma agama.

"Jangan pacaran ya. Cari kegiatan positif. Hobi, belajar, atau apapun itu asalkan positif," kata Giri.

Sementara, Dosen Tetap Program Pascasarjana sekaligus Wakil Rektor INSURI Ponorogo Dr. Murdianto menyarankan agar taman kota diisi jadwal tetap untuk kegiatan positif. Di antaranya seperti pameran lukis, foto, atau latihan Reog dan seterusnya.

"Butuh kerja sama bareng, tidak hanya Trantib tapi juga taman diaktifkan untuk kegiatan bersama, kesenian, pameran yang terjadwal, sehingga yang mau melakukan kegiatan negatif akan menyingkir dengan sendirinya," papar Murdianto.

Pengamat sosial ini pun berharap, pemerintah dan publik bisa memberikan aktivitas sosial yang edukatif. Layaknya taman yang bisa digunakan untuk rekreasi melepaskan penat.

"Fungsi ruang publik itu semua orang dapat menggunakannya, tentu harus dijaga norma yang berlaku," imbuh Murdianto.




(dpe/dte)


Hide Ads