Duka menyelimuti Romadon, warga Benowo Krajan II, keluarga korban kecelakaan maut di Tol Mojokerto. Romadon mengaku sangat terpukul. Pagi tadi sekitar pukul 04.00 WIB, adiknya Nazwa Dwi Yuniarti, meninggal di RS Gatoel Mojokerto.
Sang adik menyusul ibunya, Maftukah, yang lebih dulu meninggal pada kecelakaan nahas bus PO Ardiansyah yang menabrak tiang VMS Tol Mojokerto pada Senin (16/5) lalu.
Romadon mengaku di tengah kesedihan ini, ia menyayangkan tidak ada tanggung jawab sama sekali dari perwakilan PO Bus Ardiansyah. Ia menyebut tak ada perwakilan PO Ardiansyah yang datang ke rumah duka. Bahkan, tidak hanya rumah dukanya, melainkan di gang-gang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Romadon berharap proses hukum bisa ditegakkan. Ia berharap penyelidikan dan investigasi kecelakaan bus berjalan baik dan lancar.
"Ya ini juga musibah, tidak merubah apapun. Saya harap berjalan baik saja prosesnya," imbuhnya.
Sembari membawa foto kenangan sang ibu dan adik saat liburan di Yogkarta tahun 2021 lalu, Romadon mengaku tak ada firasat apapun terkait kepergian adik dan ibunya.
"Gak ada firasat memang, karena rutin biasanya rekreasi. Kemarin yang ikut adik, ibu, sama keponakannya ibu. Yang keponakannya ibu selamat. Tadi adik saya dimakamkan lokasinya agak berdekatan," tambahnya.
Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW yang dikemudikan kernet bus, Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 WIB, bus mendadak oleng ke kiri karena Ade tertidur.
Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol, lalu menabrak fondasi tiang VMS. Kerasnya benturan membuat bagian depan sisi kiri bus ini hancur. Bus juga terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS ambruk beserta fondasinya.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 penumpang tewas. Selain itu, 18 penumpang dan kernet bus terluka. Sedangkan sopir bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti Gresik, selamat. Maka, total ada 32 orang penumpang dan 2 orang kru di dalam bus itu.
Hari ini, kabar duka kembali datang. Satu orang lagi penumpang bus yang menjadi korban kecelakaan meninggal setelah menjalani perawatan. Nazwa Dwi Yuniarti siswi SMP Wachid Hasyim 7 Surabaya meninggal di RS Gatoel, Mojokerto, Kamis (19/5/2022). Ia menyusul ibunya, Maftukah, yang lebih dulu meninggal akibat kecelakaan itu.
(hil/dte)