Konsep Beda Festival Rujak Uleg di HUT ke-729 Surabaya, Seperti Apa?

Konsep Beda Festival Rujak Uleg di HUT ke-729 Surabaya, Seperti Apa?

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 19 Mei 2022 05:03 WIB
Festival Rujak Uleg
Festival Rujak Uleg Surabaya sebelum pandemi (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Setelah vakum 2 tahun, Festival Rujak Uleg kembali memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729. Namun, kapasitasnya dibatasi dan konsep acaranya sedikit berbeda.

"Ini dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, sekaligus kami memperkuat upaya pelestarian rujak uleg sebagai warisan budaya Indonesia tak benda," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP), Wiwiek Widayanti kepada detikJatim, Rabu (18/5/2022).

Menurut dia, peserta festival rujak uleg tahun ini tercatat 780 orang. Mereka berasal dari pelaku industri pariwisata, ekspatriat, konjen, hingga masyarakat umum, serta mahasiswa asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, festival rujak uleg diadakan pagi atau sore hari. Kini, perayaan itu dilakukan malam hari karena sebuah alasan.

"Jadi tiap tahun ada acara ini, pagi dan sore sudah pernah. Sekarang, kami benar-benar ingin mengangkat rujak uleg ini di malam hari karena biar lebih romantis juga," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, agenda festival rujak uleg ini juga terkait dengan rencana Pemkot untuk memamerkan kota tua di Surabaya Utara. Nantinya, kota tua tak hanya hidup saat pagi hingga sore, tetapi juga malam hari.

"Ini adalah pemicu awal untuk mencoba melihat potensi yang luar biasa, nantinya kami garap sebagai salah satu destinasi," ujar Wiewik.

Nantinya, para peserta festival rujak uleg akan menampilkan kreativitas masing-masing. Lantas dipilih 10 besar peserta yang paling atraktif dan unik. Melalui konsep tersebut, festival ini diharapkan menjadi komoditas industri pariwisata baru di Kota Surabaya.

"Tentu ini akan menjadi atraksi yang sangat menjual dan bisa ditawarkan sebagai produk industri pariwisata," katanya.

Wiwiek juga memastikan Pemkot Surabaya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran acara ini. Termasuk pihak kepolisian terkait keamanannya.

"Kapasitas wilayah tersebut sebesar 4 ribuan, namun dalam acara ini hanya dimanfaatkan 75 persen. Ini juga kami antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Wiewik.




(hse/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads