Hasil Investigasi KNKT, Sopir Bus Kecelakaan di Tol Mojokerto Tidur Lelap

Hasil Investigasi KNKT, Sopir Bus Kecelakaan di Tol Mojokerto Tidur Lelap

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 18 Mei 2022 21:34 WIB
Ketua Sub Komite LLAJ KNKT Ahmad Wildan di Polres Mojokerto
Ketua Sub Komite LLAJ KNKT Ahmad Wildan di Polres Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Kota Mojokerto -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi kecelakaan Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW di Tol Sumo yang menewaskan 14 penumpang. Salah satu hasilnya, sopir bus disebut tertidur lelap (deep sleep) saat kecelakaan terjadi.

Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, pihaknya telah wawancarai Ade Firmansyah (29) pengemudi bus ketika kecelakaan di KM 712.400A Tol Mojokerto itu terjadi.

Menurutnya, keterangan Ade yang ia gali di Kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota cocok dengan fakta-fakta di lokasi kecelakaan. Wildan menjelaskan, Ade hanya kernet di bus. Ia tidak mempunyai SIM. Namun, pria asal Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya itu bisa mengemudi bus sejak 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kasus kecelakaan ini, Ade nekat mengemudikan bus dari Rest Area Saradan, Madiun di KM 627A. Beberapa menit menjelang kecelakaan di KM 712.400A pada Senin (16/5/2022) sekitar pukul 06.15 WIB, kata Wildan, Ade tertidur pulas.

Kernet Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW itu, kata Wildan, baru tersadar setelah bus yang ia kemudikan menabrak fondasi dan tiang variable message sign (VMS) di bahu jalan Tol Sumo.

ADVERTISEMENT

"Penjelasan dia (Ade), dia kehilangan kesadaran dua menit sebelum kecelakaan. Saya juga tidak bisa memastikan karena dia tidak melihat jam. Dia sadar setelah menabrak tiang VMS. Jadi bukan lagi mengantuk, dia tertidur," kata Wildan kepada wartawan di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).

Keterangan Ade, menurut Wildan, cocok dengan fakta-fakta yang ia temukan di lokasi kecelakaan. Yakni tidak ada bekas pengereman sama sekali di permukaan jalan menjelang lokasi kecelakaan dan terdapat goresan pada guard rail di bahu jalan bekas terserempet bus.

Pagar besi atau guard rail itu bekerja dengan baik karena menghalangi bus terjun ke sawah. Juga fakta adanya beton saluran air di bahu jalan yang pecah karena tertabrak bus. Saat itu, ban bus pecah setelah menabrak beton tersebut.

Terakhir, fakta bahwa fondasi dan tiang VMS ambruk setelah tertabrak bus sementara sistem kemudi dan pengereman bus dalam kondisi normal.

"Kalau micro sleep digedor saja bangun, dalam seper sekian detik bangun lagi, tidur sesaat kalau micro sleep. Kalau ini deep sleep. Karena hampir dua menit dia (tertidur). Kemudian karena dia menyerempet guard rail dan menabrak batu besar hingga bannya robek tadi saya tanya tidak terasa dia. Artinya, dia benar-benar pulas (tidurnya)," ujarnya.

Tidur lelap yang dialami Ade saat mengemudi, kata Wildan, karena faktor kelelahan. Menurutnya, sebagai kernet bus, Ade sangat kurang mendapatkan waktu untuk istirahat. Baik sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Dieng, Wonosobo, lalu ke Malioboro, Yogyakarta dan kembali ke Surabaya, juga saat berhenti di tempat wisata dan rest area jalan tol.

"Bayangkan dia berangkat Sabtu (14/5) jam 8 malam, ke Dieng, Malioboro, berangkat dari Malioboro (Minggu, 15 Mei) jam 12 malam, tidak menginap," kata Wildan.

Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW yang dikemudikan kernet bus, Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya.

Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 WIB, bus mendadak oleng ke kiri karena Ade tertidur.

Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol, lalu menabrak fondasi tiang VMS. Kerasnya benturan membuat bagian depan sisi kiri bus ini hancur. Bus juga terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS ambruk beserta fondasinya.

Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 penumpang tewas. Selain itu, 18 penumpang dan kernet bus terluka. Sedangkan sopir bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti Gresik, selamat. Maka, total ada 34 orang di dalam bus nahas tersebut.

Bus pariwisata ini mengangkut rombongan wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo RW 1, Pakal, Surabaya. Sebanyak 32 penumpang bus usai berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta. Mereka berangkat rekreasi sejak Sabtu (14/5) malam.




(dpe/iwd)


Hide Ads