DPRD Desak Dishub Jatim Cek Izin PO Ardiansyah yang Celaka di Tol Mojokerto

DPRD Desak Dishub Jatim Cek Izin PO Ardiansyah yang Celaka di Tol Mojokerto

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 17 Mei 2022 20:50 WIB
bus kecelakaan mau di tol sumo renggut 14 nyawa
Bus PO Ardiansyah yang menabrak tiang VMS di Tol Mojokerto. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Komisi D DPRD Jatim menyorot soal perusahan otobus (PO) Ardiansyah yang menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Dewan mendesak Dishub Jatim mengecek izin bus pariwisata. Tidak hanya itu, armada bus juga harus diperiksa apakah layak jalan atau tidak.

"Izinnya harus jelas dan yang paling penting apakah armada bus itu layak jalan apa enggak. Jangan dipakai aja, tapi sebenarnya udah enggak layak jalan," tegas anggota Komisi D DPRD Jatim, Ferdian Reza Alvisa kepada awak media, Selasa (17/5/2022).

Politikus yang akrab disapa Alvis itu juga menyoroti terkait uji layak jalan bagi armada bus. Selama ini, PO terkesan hanya ambil untung saja, tanpa melakukan perawatan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

anggota Komisi D DPRD Jatim, Ferdian Reza AlvisaAnggota Komisi D DPRD Jatim, Ferdian Reza Alvisa Foto: Dok. Istimewa

"Kapan itu bus perawatan terakhir. Katakan kejadian itu dugaan human error, tapi juga harus dijelaskan apa memang busnya enggak ada kendala dan memang layak jalan dengan kecepatan setinggi itu," tegas politikus Partai Gerindra tersebut.

ADVERTISEMENT

Alvis juga meminta PO bus harus menyeleksi ketat sopir yang akan membawa armada bus perjalanan jauh. Pasalnya, ada dugaan sopir cadangan bus PO Ardiansyah menggunakan narkoba sebelum kecelakaan.

"Ini juga harus jelas, berapa seharusnya jumlah personel di bus, selain supir utama dan kernet. Karena kejadian ini, yang awalnya kernet tiba-tiba jadi sopir cadangan dan membawa bus hingga mengalami kecelakaan tunggal fatal. Penting untuk mengedukasi sopir, jangan sampai lah membawa kendaraan itu orangnya di bawah pengaruh obat-obatan terlarang," jelasnya.

Alvis menambahkan, kalau bus pariwisata menempuh perjalanan jauh, seharusnya menyiapkan sopir cadangan yang memang memadai.

"Sekarang sopirnya ternyata engak punya SIM, ini kan fatal sekali. PO harus tanggung jawab juga ini, jangan lepas tangan," tandasnya.




(dte/dte)


Hide Ads