Melihat Lebih Dekat Lokasi Kecelakaan di Tol Mojokerto Renggut 14 Nyawa

Melihat Lebih Dekat Lokasi Kecelakaan di Tol Mojokerto Renggut 14 Nyawa

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 17 Mei 2022 19:25 WIB
kecelakaan maut tol sumo tewaskan 14 warga surabaya
Lokasi kecelakaan maut di Tol Sumo renggut 14 orang (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Kecelakaan Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW yang menabrak tiang variable message sign (VMS) di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) menewaskan 14 penumpang. Jejak-jejak kecelakaan maut tersebut masih terlihat jelas di lokasi.

DetikJatim melihat langsung lokasi kecelakaan di KM 712.400A Tol Sumo, masuk Desa Canggu, Jetis, Kabupaten Mojokerto. Titik kecelakaan hanya sekitar 50 meter di sebelah timur papan penanda perbatasan antara Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) dengan Tol Sumo. Sejak papan penanda perbatasan tol tiba di lokasi kecelakaan tidak ada besi pembatas jalan atau guard rail.

Bekas-bekas ngerinya kecelakaan yang merenggut 14 nyawa itu masih terlihat jelas. Karena barang-barang para penumpang bus pariwisata itu banyak berceceran di lokasi kecelakaan. Mulai dari sandal anak-anak dan dewasa, sepatu, boneka, kopiah, potongan kursi bus, botol-botol dan dus minuman kemasan, bungkus makanan, serta serpihan kaca bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat juga ceceran oli bus di tepi kiri jalan. Sementara kaca depan bus yang terlepas masih tergeletak di dalam parit persis di sebelah kiri Tol Sumo dari arah Jombang ke Surabaya ini. Begitu juga fondasi beton yang menjadi penyangga tiang VMS. Bekas tempat berdirinya fondasi tersebut menyisakan lubang yang sarat barang-barang penumpang dan serpihan bus.

Lokasi kecelakaan maut ini hanya sekitar 100 meter di sebelah timur sawah milik Arifin (62), warga Desa Penompo, Jetis. Ia mengaku terkadang sepekan sekali atau dua pekan sekali merawat sawahnya. Menurutnya, sejak Tol Sumo beroperasi, baru kali ini terjadi kecelakaan di KM 712.

ADVERTISEMENT

"Sejak ada tol, setahu saya baru kemarin itu terjadi kecelakaan di tol wilayah Desa Penompo dan Canggu. Kalau ban meletus, kemudian mobil berhasil berhenti dan menepi beberapa kali terjadi. Namun, tidak sampai kecelakaan," terangnya kepada detikJatim, Selasa (17/5/2022).

Arifin menjelaskan, selama ini tidak ada peristiwa mistis yang terjadi di KM 712 Tol Sumo. Karena jalan bebas hambatan di tanah kelahirannya ini tidaklah angker. "Jalan tol ini tidak angker," jelasnya.

Kasi Keselamatan Jalan Dishub Jatim Arjani Hia Putra membenarkan tidak ada pagar besi di lokasi kecelakaan Bus Ardiansyah. Ke depan, ia meminta seluruh jalan tol di Jatim dilengkapi besi pembatas jalan. Namun, tidak adanya guard rail bukanlah faktor kecelakaan maut tersebut.

"Baik faktor utama maupun faktor kontribusi tidak ada hubungannya dengan jalan tol. Karena jalan sudah lulus layak fungsi dan sudah dilakukan pengujian berkali-kali terkait layak fungsi jalan tolnya," ungkapnya.

Arjani menambahkan, tidak adanya guard rail di lokasi kecelakaan juga tidak menyalahi aturan kelayakan fungsi jalan tol. Menurutnya, pagar besi itu lazimnya dipasang di jalur-jalur yang rawan kecelakaan. Sementara lokasi kecelakaan dinilai bukan titik rawan karena dekat dengan exit tol Penompo di sebelah timurnya.

"Selama ini mungkin dalam evaluasi belum ada kecelakaan di situ. Jadi, dimungkinkan saja di situ tidak diprioritaskan dibangun guard rail. Karena pembangunan jalan kan terkait faktor ekonomis pembangunannya. Jadi, sudah dilakukan evaluasi dan itu mendekati exit Penompo, harusnya aman," tandasnya.

Bus Ardiansyah yang dikemudikan sopir cadangan, Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo pada Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 WIB, bus mendadak oleng ke kiri karena diduga sopir mengantuk.

Akibatnya, bus berpenumpang 32 orang itu menabrak besi pembatas jalan tol dan tiang VMS. Kerasnya benturan membuat bagian depan sisi kiri bus ini hancur. Bus juga terguling ke kanan di lajur kiri jalan tol. Sedangkan tiang VMS ambruk.

Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 14 penumpang tewas. Jenazah para korban telah dipulangkan ke rumah duka dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Selain itu, 18 penumpang dan 1 sopir cadangan bus terluka.

Mereka dirawat di beberapa rumah sakit berbeda. Sedangkan sopir utama bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Boteng, Menganti Gresik, selamat. Maka, total ada 34 orang di dalam bus nahas tersebut.

Bus pariwisata ini mengangkut rombongan wisatawan yang akan pulang ke Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya. Sebanyak 32 penumpang bus usai berwisata ke Dieng, Wonosobo dan Malioboro, Yogyakarta. Mereka berangkat rekreasi sejak Sabtu (14/5) malam.




(fat/fat)


Hide Ads