Kecelakaan Bus Pariwisata PO Ardiansyah menabrak tiang VMS di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Bus yang tadinya sempat dikira memuat rombongan warga dari Jawa Tengah itu ternyata memuat rombongan warga sekampung di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Salah seorang keluarga korban Muzaini (60) warga Benowo menyebutkan, bus yang memuat rombongan warga Benowo itu berangkat Sabtu (14/5/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB dengan tujuan utama ke Wisata Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Kabarnya, rombongan ini juga sempat mampir ke Malioboro, Yogyakarta.
"Ada adik ipar atas nama Ainur Rofiq warga Benowo Krajan gang III yang meninggal. Ini muat sekitar 40 orang tujuan ke Dieng Wonosobo berangkat Sabtu jam 8 malam. Rombongan satu kampung di Benowo RT 2, RW 1. Kecelakaan ini pas mau balik," ujar Mashuri ditemui di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husido, Kota Mojokerto, Sabtu (16/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Mashuri (45), salah satu keluarga korban sedang mencari keberadaan keluarganya membenarkan bahwa itu merupakan rombongan warga dari Benowo yang baru saja pulang berwisata ke Dieng, Wonosobo, Jateng.
"Ini warga Benowo semua, Kecamatan Pakal. Ini dalam rangka liburan memang. Rutinitas setiap tahun setelah lebaran warga kampung ini biasanya mengadakan liburan bersama," ujarnya kepada detikJatim.
Mashuri mengatakan, dirinya hendak menjemput adik ipar dan keponakannya. Yakni Diany Astrelia (40) dan Gibran (7) yang merupakan ibu dan anak yang turut dalam rombongan wisata tersebut. Keduanya dalam keadaan meninggal.
Demikian halnya Muzaini yang hendak mengetahui kondisi keluarganya yang merupakan Ketua Panitia acara wisata tersebut Ainur Rofiq. Menurut Muzaini, Ainur Rofiq kakak iparnya itu mengajak serta empat keluarganya yang lain.
"Ada 5 orang. Sama istri, anaknya, mertuanya, sama kakak iparnya. Ainur Rofiq ini ketua panitianya. Dia duduk di depan sama keluarganya," ujar Muzaini.
Banyaknya warga Benowo yang menjadi korban kecelakaan, membuat modin setempat, H Matazim dan masyarakat berupaya menenangkan keluarga dari korban. Terutama mereka yang menangis histeris.
"Ini kita dengan warga berupaya membantu meringankan beban keluarga korban bersama-sama," tuturnya.
Banyak mobil ambulans yang mengangkut jenazah korban kecelakaan ke Benowo. Jenazah lantas disalatkan dan dimakamkan di Makam Islam Benowo. Warga bergotong-royong menguburkan para korban yang meninggal.
"Satu keluarga (Soni, Titis, dan 2 buah hati) dimakamkan bersama (satu liang lahad)," kata Ketua RW 01, Didik Karyono.
Ia berharap, keluarga korban diberikan ketabahan dan hati yang lapang. Meski, isak tangis mengiringi pemakaman para korban.
(dpe/fat)