Mahfudijanto (59) berkisah tentang pengalaman spiritualnya hingga meyakini aliran Islam yang saat ini ia anut. Pria asal Kelurahan/Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, ini mengatakan semuanya berawal dari sakit parah yang dialaminya.
Mahfud mengaku pernah hidup dalam hedonisme dan kemaksiatan. Hingga pada suatu hari ia menderita sakit.
"Aku lumpuh total, nggak bisa berjalan karena dosa-dosaku. Karena aku nakal, penggaweane (kerjanya) ke diskotek, wedokan (main perempuan), sembarang (dan lainnya). Di situlah aku datang kepada Allah, karena aku punya data bahwa Allah itu maha pemurah. Di situ aku menangis kepada Allah, karena aku takut akan perbuatanku di masa lalu," kata Mahfud dalam sebuah perbincangan dengan detikJatim di suatu lokasi di Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari, Minggu (15/5/2022) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mahfud, kejadian tersebut terjadi sekitar 15 tahun lalu. Sakit itu, kata dia, merupakan awal titik balik dalam hidupnya.
Baca juga: Aliran Sesat Muncul di Pasuruan |
"Aku lumpuh karena azab Tuhan. Karena dosa-dosaku. Akhirnya saya tobat minta ampun pada Allah. Akhirnya saya bisa dilatih oleh Allah berjalan. Di situlah aku mulai mengenal yang gaib," terang Mahfud.
"Saya dioperasi pada waktu itu, ada jahitannya, dioperasi secara gaib. Aku yakin benar-benar Allah itu ada, dan betul-betul Allah menurunkan malaikatnya. Aku sembuh," ungkapnya.
Setelah sembuh dari sakit, Mahfud menyendiri dan mendekatkan diri pada Tuhan. Ia mendalami agama secara otodidak.
"Aku menyendiri. Menerima kalimat-kalimat Tuhan. Saya minta dibelikan Qur'an yang ada terjemahannya. Pandanganku waktu itu kalau aku membaca bahasa Arabnya kapan aku melaksanakan hukum-hukum Allah," terang Mahfud yang mengaku tidak lancar mengaji.
Dari sanalah ia mendapatkan pemahaman seperti yang diyakini dan dijalankan hingga saat ini. Bahkan Mahfud mempunyai pengikut yakni orang-orang yang ikut mengamalkan apa yang diyakininya. Namun apa yang diyakini Mahfud dianggap menyimpang sehingga mendapat label sesat.
Untuk diketahui berdasarkan hasil rapat MUI Kabupaten Pasuruan, kelompok Mahfudijanto diindikasikan sudah menyimpang dari ajaran Islam.
"Mereka ini (mengaku) hanya berguru pada Allah, kemudian tidak mengakui adanya rukun iman maupun rukun islam. Kemudian mengakui bahwa Nabi Besar Muhammad itu hanya sekedar manusia biasa, tidak jauh berbeda dengan presiden, dan lain sebagainya. Nah dari itu sementara ini diindikasikan bahwa mereka telah melakukan penyimpangan terhadap ajaran Islam," ujar Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Pasuruan, Muzammil Syafii, Senin (16/5/2022).
MUI meminta mereka segera kembali ke jalan yang benar atau bertaubat. Namun jika tidak mau bertaubat, MUI akan mengambil langkah hukum sesuai ketentuan dalam pasal penodaaan agama.
(iwd/iwd)