3 Korban Kecelakaan di Tol Mojokerto Belum Teridentifikasi

3 Korban Kecelakaan di Tol Mojokerto Belum Teridentifikasi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 16 Mei 2022 17:25 WIB
Korban tewas kecelakaan Bus Ardiansyah tabrak tiang VMS dibawa ke rumah duka
Suasana pemulangan jenazah korban kecelakaan bus di RS Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Kecelakaan bus tabrak tiang VMS di Tol Mojokerto mengakibatkan puluhan warga Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal tewas. Masih ada 3 korban kecelakaan belum teridentifikasi.

Camat Pakal Trenggono Wahyu Wibowo mengatakan, ada 32 warganya yang turut berwisata dalam bus tersebut. Seluruhnya, telah didata oleh petugas gabungan.

"Di data kami, total yang ikut di wisata Dieng ada 32 orang," kata Wahyu, Senin (16/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah itu, Wahyu menyatakan baru 29 saja yang telah teridentifikasi. Sementara sisanya masih belum.

"Yang sudah teridentifikasi ada 29 orang, 3 masih x atau belum ada identitas. Itu yang ditemui di rumah sakit," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Wahyu menyebut, ada 28 warga Pakal dan 1 warga benowo. Dari jumlah itu, 13 diantaranya meninggal dunia.

"Dari 29, sudah ada data, 1 warga Benowo, 28 warga kecamatan Pakal, 13 yang meninggal. Dari 13 (yang MD), 12 sudah teridentifikasi, tinggal 1 yang belum teridentifikasi," tuturnya.

Sebagian di antara warga yang tewas akibat kecelakaan itu telah dimakamkan di Makam Islam Benowo, Surabaya.

Wahyu menyebut, ada belasan liang lahat yang disiapkan. Seluruhnya akan digunakan untuk persemayaman para korban MD laka bus di Tol Sumo hari ini.

"Kami menyiapkan 12 liang lahat. Karena, dari 13 (yang MD), ada 1 yang diminta keluarganya dimakamkan di Kedamean, Gresik," kata Wahyu, Senin (16/5/2022).

Wahyu menjelaskan, warganya yang ikut rombongan dalam wisata itu ada 3 RW. Di antaranya RW 01, RW 02, dan RW 04 Kelurahan Benowo.

"Jadi, banyak yang satu keluarga, suami istri, bahkan bapak ibu atau mertua," tuturnya.

Ia mengatakan, agenda wisata ke Dieng itu bukan merupakan agenda resmi yang digelar perangkat kampung. Ada penyelenggara wisata dari warga sendiri.

"Ada penyelenggaranya dari warga. Kemudian, warga didata. Jadi, murni swadaya warga," ujarnya.

Wahyu memastikan, para korban mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Baik yang meninggal mau pun yang mengalami luka-luka.

"Ada santunan dari jasa raharja, baik korban yang meninggal mau pun korban yang luka-luka. Kami akan penuhi data untuk jasa raharja. Sore ini kami siapkan, mungkin besok pagi ada santunan simbolis," ujarnya.




(dpe/sun)


Hide Ads