Ketua RW 01 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Didik Karyono mengatakan, ada dugaan Bus Ardiansyah yang memuat sebagian warganya dan menjadi korban kecelakaan di Tol Mojokerto sedang terburu-buru. Menurutnya, bus itu terburu-buru karena hendak dipakai lagi.
"Jadi ini ke Dieng, ini kecelakaan saat menuju pulang. Jadi ini kegiatan ngelencer,rekreasi ke Dieng. Berangkat Sabtu kemarin. Informasi dari warga busnya mau dipakai lagi, jadi agak tergesa-gesa begitu. Isinya ada 25 warga Benowo," katanya.
Didik menyebutkan, hingga saat ini sudah ada sebanyak 13 liang lahad yang disiapkan di Makam Islam Benowo, Surabaya untuk memakamkan korban tewas akibat kecelakaan bus menabrak tiang VMS itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dimakamkan di sini ada 13 ya. Awalnya 14, tapi tadi satu dimakamkan ke Gresik. Sampai sekarang yang saya dengar informasinya 14 meninggal," kata Didik di Makam Islam Benowo, Surabaya, Senin (16/5/2022).
Didik menjelaskan, seluruh korban meninggal berasal dari Kelurahan Benowo. Namun, untuk RW nya berbeda-beda. Di RW 01 ada 3 korban meninggal, di RW 02 ada 9 korban meninggal, dan di RW 04 ada 2 korban meninggal.
"Semua dari kelurahan Benowo kecamatan Pakal. Jumlahnya 14 warga sini, dari RW 1, terus RW 2, dan RW 4. Yang banyak korban dari RW 2," jelasnya.
Untuk warganya yang meninggal, Didik menyebutkan ada tiga. Yakni Asmina, Dedik Purnomo, dan Vita. Ia menambahkan, menurut warga, bus yang membawa warga Benowo itu memang hendak dipakai lagi. Warga pun menduga bus itu tergesa-gesa.
(dpe/sun)