Ini Penampakan Bekas Warung Markas Aliran Sesat di Pasuruan

Ini Penampakan Bekas Warung Markas Aliran Sesat di Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Minggu, 15 Mei 2022 16:40 WIB
aliran sesat di pasuruan
Bekas warung yang jadi markas kelompok aliran sesat di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan -

Sekelompok orang di Pasuruan terdeteksi menganut ajaran menyimpang atau aliran sesat. Kelompok ini melakukan aktivitas di sebuah bangunan bekas warung di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

detikJatim mendatangi bangunan bekas warung yang dimaksud, Minggu (15/5/2022). Tempat ini berada di Jalan Raya Pasuruan-Purwosari, dan relatif jauh dari permukiman penduduk.

Warung ini tampak sepi dan terlihat tidak terawat. Warung ini terlihat sudah lama tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa saat berada di lokasi, dua orang keluar dari dalam warung. Salah satu pria mengatakan itu memang bekas warung Family. Sempat disewa orang untuk jualan sate, kemudian tutup hingga saat ini.

aliran sesat di pasuruanFoto: Muhajir Arifin

"Sempat disewa orang jualan sate," kata pria itu.

ADVERTISEMENT

detikJatim meminta waktu untuk melakukan wawancara terkait dugaan kelompoknya menganut ajaran menyimpang dari Islam. Namun sayangnya dua pria itu menolak.

"Kami tidak bisa menjawab. Menunggu izin..." kata dia tanpa menjelaskan izin dari siapa.

Pria itu kemudian mempersilahkan untuk menunggu di teras warung.

aliran sesat di pasuruanFoto: Muhajir Arifin

Seperti diketahui kelompok ini terendus melakukan aktivitas di warung Langgeng Desa/Kecamatan Purwosari sejak dua bulan lalu. Beberapa hari terakhir mereka pindah markas ke bangunan bekas warung Family di Desa Cobanblimbing, Kecamatan Wonorejo.

Kelompok ini mengaku tidak memiliki guru. Mereka mengaku guru mereka langsung Allah dan tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad.

Mereka juga mengklaim bisa berkomunikasi langsung dengan Allah. Kelompok ini tidak mengakui rukun Iman dan Islam.

Keberadaan kelompok ini diketahui oleh MUI dan dilaporkan ke pihak kecamatan. Pihak muspika kemudian mendatangi lokasi pada Jumat (13/5) untuk melakukan klarifikasi.




(iwd/iwd)


Hide Ads