Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada sejumlah peternak di Bangkalan. Meski belum mengalami kerugian, namun omzet peternak mengalami penurunan cukup banyak.
Salah satu peternak asal Kecamatan Labang Edy Haryanto membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan hingga saat ini dirinya belum bisa mengirim sapi keluar Bangkalan, padahal permintaan sapi menjelang Idul Adha cukup tinggi.
"Kemarin ada permintaan dari pembeli 15 ekor, namun terpaksa harus dipending dan tidak bisa dikirim karena adanya pembatasan akibat wabah PMK itu," jelas Edy, Jumat (13/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengatakan akibat wabah tersebut hingga saat ini hewan ternaknya belum ada yang bisa dikirim keluar dan dijual. Padahal, setiap tiga bulan ia menjual sapi jenis limosin dan mengirim ke Surabaya hingga Jakarta sebanyak 15 ekor sapi.
"Biasanya rutin tiap 3 bulan sekali saya keluarkan 15 ekor jenis limosin namun sekarang terhambat. Untuk saat ini, di kandang ada stok 29 ekor sapi Madura spesial untuk Idul Adha," tambahnya.
Edy mengatakan tak hanya pengiriman keluar yang mengalami kesulitan saat ini. Namun juga permintaan sapi masuk juga terhambat. Selain itu, ia juga khawatir jika wabah ini terus terjadi maka ada pembatasan penyembelihan hewan kurban.
"Untuk nambah stok aja mulai ketar-ketir, khawatir ada larangan atau pembatasan penyembelihan seperti saat COVID-19," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkap oleh peternak asal Dairing, Socah, Abdul Rohman. Ia mengatakan saat ini tak mengalami kerugian meski omzet menurun.
"Kami tidak mengalami kerugian hanya memang terhambat untuk menjual. Namun itu masih lebih baik dibandingkan rekan peternak di daerah lain yang mengalami kerugian cukup banyak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Bangkalan Ahmat Hafid mengatakan mewabahnya PMK menyebabkan arus jual beli ternak sapi terhambat. Ia mengatakan, pembatasan keluar masuknya hewan ternak sebagai upaya antisipasi penyebaran penyakit tersebut.
"Kami menjaga agar ternak di Bangkalan tidak tertular sehingga pihak balai karantina menutup sementara hewan ternak yang akan masuk ke Bangkalan," pungkasnya.
(iwd/iwd)