Beberapa nama ketua parpol yang berpeluang maju di Pilgub Jatim 2024 antara lain Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji, hingga Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengungkapkan, waktu menuju Pilgub Jatim 2024 cukup lama. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
"Waktu masih relatif lama, kurang dua tahun lebih ya. Tapi situasi masih dinamis dan bisa berubah setiap saat. Semua kemungkinan serbaterbuka, termasuk simulasi untuk dipasang-pasangkan antara pimpinan parpol tertentu dengan tokoh kepala daerah," kata Surokim kepada detikjatim, Jumat (13/5/2022).
Posisi ketua-ketua parpol di Jatim, menurut Surokim, lebih memiliki peluang untuk menempati posisi wakil gubernur. Apalagi, Surokim melihat Pilgub Jatim seringkali diisi nama cagub dengan level ketokohan nasional.
"Kita lihat 2018 lalu, Bu Khofifah itu mensos, Gus Ipul wagub, keduanya bukan ketua parpol juga di provinsi. Dan wakilnya Mbak Puti, serta Mas Emil yang notabene bupati," terang Surokim.
Menurut Surokim, kalau ketua parpol ingin maju sebagai cagub, tentu harus bekerja keras memperkuat elektabilitas di daerah-daerah. Baik itu dari parpol papan atas maupun papan tengah.
"Saya pikir ketua-ketua parpol papan tengah dan atas di Jatim juga punya peluang untuk bisa dicalonkan oleh DPP parpolnya masing-masing, kendati harus juga bersaing dengan tokoh-tokoh pusat di Jakarta yang beredar di level nasional. Cukup rasional ketika ketua parpol ini mengincar kursi wagub," katanya.
Peneliti Senior SSC ini menyebut, ibarat sepak bola, Pilgub Jatim merupakan pertarungan kasta tertinggi untuk level provinsi di Indonesia.
"Patut juga dicatat dan diingat bahwa Pilgub Jatim ini termasuk pilkada liga 1 di Indonesia. Jadi pusatnya nasional, sehingga tokoh yang akan direkom oleh partai bisa jadi juga dari tokoh nasional Jakarta," tegasnya.
Surokim juga tidak menampik kemungkinan pertarungan antara Khofifah menghadapi Emil di Pilgub Jatim. Apalagi, keduanya punya elektabilitas, serta jabatan politis Emil saat ini adalah ketua Demokrat Jatim.
"Demikian juga Mas emil, juga sama punya peluang bergandengan dengan Bu Khofifah, Bisa juga berbeda jalan. Semua masih serbamungkin berubah, masih sulit diprediksi dengan pasti. Apalagi masih ada momentum Pilpres juga sebelum Pilgub dan jumlah kursi parpol sesuai Pileg 2024," bebernya.
"Tapi kalau melihat dinamika yang terjadi saat ini di Demokrat, peluang Mas Emil digandeng oleh Bu Khofifah juga cukup kuat. Indikasi dan sinyal-sinyal tampak terlihat saat penyusunan pengurus Demokrat DPD Jatim. Akomodasi pasukan Bu Khofifah di Demokrat bisa dibaca juga sebagai tanda-tanda akan bersama lagi," sambungnya.
(dte/dte)