Pasar Hewan Tulungagung Ditutup 2 Minggu Buntut Wabah PMK di Jatim

Pasar Hewan Tulungagung Ditutup 2 Minggu Buntut Wabah PMK di Jatim

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 13 Mei 2022 16:40 WIB
pasar hewan tulungagung
Pasar hewan di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Pemkab Tulungagung melakukan penutupan sementara sejumlah pasar hewan, buntut wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Penutupan dilakukan untuk meminimalisir masuknya PMK dari lalu lintas perdagangan.

Kebijakan penutupan pasar hewan itu tertuang dalam surat yang dikeluarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Sukaji. Dalam surat itu dijelaskan, penutupan pasar dilakukan selama 14 hari terhitung mulai 16-29 Mei 2022.

Penutupan pasar hewan itu terdapat pengecualian untuk perdagangan kambing dari sesama peternak atau pedagang lokal. Mereka masih diperkenankan melakukan transaksi jual beli kambing dengan sesama peternak Tulungagung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, membenarkan adanya kebijakan penutupan tersebut. Dia menjelaskan, meski belum ditemukan kasus PMK di wilayahnya, langkah penutupan pasar hewan merupakan strategi pemerintah daerah untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut dari daerah lain.

"Walaupun Tulungagung bebas (PMK), tapi kita tidak tahu (yang dari luar) karena pedagang-pedagang itu dari berbagai daerah, ada yang Pacitan, Jawa Tengah dan berbagai daerah di Jawa Timur. Nah ini satu-satunya cara yang paling bagus kita tutup sementara," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan penutupan pasar hewan selama 14 hari dilakukan sesuai dengan masa inkubasi PMK. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, jika dirasa relatif aman, akan dilakukan pembukaan kembali dengan pengawasan ketat.

"Setelah itu bagi pedagang dari luar daerah harus menunjukkan surat keterangan sehat hewan yang dijual dari dinas peternakan setempat," kata Maryoto.

Bupati berharap masyarakat dam pedagang dapat memahami adanya kebijakan tersebut, karena untuk melindungi peternak lokal Tulungagung. "Masyarakat juga harus mengkarantina hewan ternaknya masing-masing," jelasnya.

Sementara Kepala Desa Ngunut, Undiyono selaku pengelola pasar hewan tingkat desa, akan mengikuti anjuran dari pemerintah daerah. Pihaknya sepakat untuk melakukan pemutusan mata rantai penularan PMK lalu lintas perdagangan.

"Kami mendukung, agar sapi dari luar wilayah tidak masuk ke Tulungagung. Kami juga berharap pemerintah segera menindaklanjuti terkait penyakit ini, dengan vaksinasi," kata Undiyono.

Menurutnya selama ini pasar hewan di desanya menggelar perdagangan hewan ternak dari berbagai daerah di Jawa Timur dan sekitarnya. Saat merebaknya PMK, pihaknya juga mulai melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan penyemprotan disinfektan hingga pemeriksaan bersama Puskeswan Ngunut.

"Ini nanti selama dilakukan penutupan, kami akan melakukan pembenahan. Di pintu masuk bagian atas akan kami pasang alat semprotan disinfektan dan juga yang di lantai masuk kami siapkan kubangan berisi disinfektan," imbuhnya.

Dengan fasilitas penunjang tersebut diharapkan hewan ternak yang masuk ke area Pasar Ngunut dalam kondisi steril.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads