Invasi Ubur-ubur Bikin Pengunjung Pantai Mayangan Mengeluh Tak Bisa Berendam

Invasi Ubur-ubur Bikin Pengunjung Pantai Mayangan Mengeluh Tak Bisa Berendam

Rofiq - detikJatim
Kamis, 12 Mei 2022 17:27 WIB
ubur-ubur di pantura probolinggo
Pantai Mayangan, Probolinggo yang dipenuhhi ubur-ubur (Foto: Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Invasi koloni ubur-ubur ke kawasan pantai utara Kota Probolinggo tidak hanya berdampak ke tangkapan ikan. Kedatangan hewan laut tidak bertulang ini juga mempengaruhi minat wisatawan ke Pantai Mayangan atau yang biasa disebut Pantai Majengan.

Sejak pekan ini, kawanan ubur-ubur beragam jenis itu selalu datang di waktu-waktu tertentu. Hal ini menyebabkan wisata Pantai Majengan sepi pengunjung. Sebab, pengunjung khawatir ubur-ubur itu menyentuh kulit dan mengakibatkan gatal-gatal hingga iritasi kulit. Bahkan, ubur-ubur jenis api bisa menyengat.

Biasanya, pantai ini menjadi tempat berendam atau kum-kum wisatawan atau warga sekitar. Sebab, air pantai itu diyakini bisa meredakan berbagai penyakit. Seperti pengakuan Yusuf (55) warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memilih libur melakukan kum-kum air laut untuk penyembuhan penyakit stroke saya. Karena ubur-ubur bisa membuat gatal. Nanti malah bukan pengobatan yang saya dapat, malah dapat penyakit baru. Jadi lebih baik libur dulu," kata Yusuf kepada detikJatim, Kamis (12/5/2022).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Andjar Noermala, warga setempat yang sering datang ke Pantai Majengan. Biasanya, dirinya ke pantai tersebut untuk sekadar bersantai bersama kawan-kawannya.

ADVERTISEMENT

"Biasanya setiap pagi dan sore datang ke Pantai Majengan, nanti kalau ubur-uburnya sudah enggak ada, baru kembali datang," pungkas Andjar.

Sebelumnya, detikJatim sempat menghampiri kawasan pantai utara Probolinggo Kamis (12/5/2022). Terlihat ribuan ubur-ubur muncul dan menuju pinggir perairan. Menurut warga setempat, ubur-ubur itu muncul karena suhu air laut sedang hangat, sehingga banyak ikan kecil dan plankton (makanan yang disukai ubur-ubur) di sana.

Akibatnya, ubur-ubur pun berburu plankton di sekitar sana. Menurut warga, ubur-ubur itu biasanya memang muncul di perairan pantai utara saat pergantian musim penghujan ke musim kemarau.




(hse/iwd)


Hide Ads