Kawasan pantai utara Kota Probolinggo dipenuhi kawanan ubur-ubur berbagai ukuran dan warna sejak pekan ini. Koloni ubur-ubur itu dianggap mengganggu aktivitas para pemancing dan nelayan saat mencari ikan. Pasalnya, kedatangan hewan laut tidak bertulang ini membuat kawanan ikan menghindar dan tidak muncul di permukaan laut.
Saat detikJatim menghampiri kawasan pantai utara Probolinggo Kamis (12/5/2022), ribuan ubur-ubur terlihat muncul dan menuju pinggir perairan. Menurut warga setempat, ubur-ubur itu muncul karena suhu air laut sedang hangat, sehingga banyak ikan kecil dan plankton (makanan yang disukai ubur-ubur) di sana.
Akibatnya, ubur-ubur pun berburu plankton di sekitar sana. Menurut warga, ubur-ubur itu biasanya memang muncul di perairan pantai utara saat pergantian musim penghujan ke musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedatangan kawanan ubur-ubur sangat berdampak bagi para nelayan. Hasil tangkapan kami menurun karena ubur-ubur ini muncul. Akhirnya, banyak nelayan dan pemancing tidak mencari ikan," ujar Hambali, salah satu nelayan perairan Mayangan, Probolinggo saat ditemui detikJatim.
Hal senada juga dikatakan Ketua Paguyuban Nelayan Kota Probolinggo, Jupri. Menurut dia, kemunculan ubur-ubur merupakan fenomena tahunan. Tidak hanya ubur-ubur, hiu tutul juga kerap muncul saat suhu air laut sedang hangat.
"Karena banyak makanan kesukaan dua hewan tersebut sedang muncul, yakni ikan kecil dan plankton. Adanya invasi ubur-ubur ini membuat tangkapan nelayan menurun, akhirnya banyak nelayan dan pemancing memilih libur melaut," papar Jupri.
Sementara itu, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo menghimbau warga untuk tidak mandi atau berendam di air laut. Sebab, ubur-ubur yang menyentuh kulit manusia akan mengakibatkan gatal-gatal dan iritasi kulit. Bahkan, ubur-ubur jenis api bisa menyengat.
"Kalau mengganggu sih tidak, tapi ubur-ubur kalau tersentuh kulit bisa gatal. Fenomena ini sudah setiap tahun terjadi, biasanya 7 hari dan maksimal 15 hari di perairan Probolinggo," jelas Kabid Perikanan Tangkap dan Pengembangan Hasil Perikanan DPKPP Kota Probolinggo, Trilia Yuliana.
(hse/iwd)