Terkena Wabah PMK, Peternak Sapi Lumajang Merugi-Sapinya Mati

Terkena Wabah PMK, Peternak Sapi Lumajang Merugi-Sapinya Mati

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Kamis, 12 Mei 2022 13:15 WIB
sapi pmk
Sapi milik Ali yang diduga terjangkit PMK (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyerang ratusan sapi ternak di Lumajang, Jawa Timur. Hal itu mengakibatkan peternak sapi mengalami kerugian. Seperti yang dialami para peternak sapi di Desa Nguter, Pasirian, Lumajang.

Salah satunya peternak sapi, Ali Mursyidi (50). Saat detikJatim berkunjung ke peternakan milik Ali, terlihat seekor sapi terbaring lemah di kandangnya. Kaki sapi itu juga terlihat terluka.

Ali mengatakan bahwa sapi miliknya itu terjangkit PMK. Sebelumnya, 2 ekor anak sapi miliknya juga mati setelah terjangkit penyakit tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya sapi mengeluarkan lendir dan kakinya enggak bisa jalan. Akhirnya, 2 ekor mati. Padahal sebelum terjangkit PMK sudah ada yang menawar sapinya (dengan harga) Rp 10 juta lebih," ujar Ali Mursyidi kepada detikJatim, Kamis (12/5/2022).

Hal yang sama juga dialami peternak, Hasan Basri (55). Dua ekor sapi miliknya juga terjangkit PMK pada Senin (2/5). Keduanya telah diperiksakan ke dokter hewan, namun belum sembuh hingga kini. Melihat kondisi tersebut, Hasan memutuskan untuk menjual seekor sapinya.

ADVERTISEMENT

"Saya beli sapi itu 10 bulan lalu dengan harga Rp 13.700.000. Waktu kena PMK itu saya jual rugi seharga Rp 12.500.000," tutur dia.

Hasan mengatakan di desa tersebut ada lebih dari 200 ekor sapi yang dipelihara warga. Namun, baru-baru ini ada 4 ekor sapi yang mati diduga terjangkit PMK.

Sementara data Dinas Pertanian kabupaten Lumajang mencatat, ada ratusan ekor sapi yang terjangkit PMK di Lumajang. Yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Pasirian, Kunir, Senduro, dan Klakah.




(hse/fat)


Hide Ads