Sebanyak 1 juta kendaraan tercatat melintas di Jawa Timur selama arus mudik dan balik Lebaran 2022. Data ini disampaikan dalam hasil analisis dan evaluasi Operasi Ketupat Semeru 2022.
Sejuta kendaraan ini tercatat melintasi sejak 25 April 2022 hingga 9 Mei 2022. Tercatat kendaraan yang masuk melalui akses jalur Tol sebanyak 296.755 unit. Sedangkan kendaraan yang keluar jalur Tol di Jatim sebanyak 275.649 unit.
Sehingga total keseluruhan kendaraan yang keluar masuk tol sebanyak 572.404 unit. Adapun jumlah kendaraan yang masuk melalui jalur arteri mulai di perbatasan Jatim-Jateng sebanyak 160.331 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk kendaraan keluar melalui jalur arteri sebanyak 290.061 kendaraan. Keseluruhan kendaraan keluar masuk jalur arteri sebanyak 450.493 kendaraan.
Sedangkan peningkatan volume lalu lintas keluar Jatim melalui arteri dan pantura pada H-2. Dan pada H+5 terjadi peningkatan mobilitas kendaraan pada jalur di perbatasan Magetan-Jateng dengan tujuan objek wisata.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Latief Usman mengatakan selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2022 relatif berjalan lancar, aman dan sehat. Dalam artian selama ini hampir tak terjadi hambatan berarti.
"Alhamdulillah, berjalan dengan lancar, dalam artian tidak ada hambatan yang berati," kata Latief usai menyampaikan hasil Anev Operasi Ketupat Semeru 2022, Rabu (11/4/2022).
Meski demikian, Latief mengakui di sejumlah wilayah memang masih ada kepadatan. Namun hal itu tak berlangsung lama dan bisa teratasi.
"Memang terjadi kepadatan di beberapa titik tapi dalam waktu singkat, itu pun bisa terselesaikan. Dalam artian masyarakat di Jawa Timur untuk mudik tahun ini, dengan adanya Tol yang sudah tersambung dari Jakarta sampai Surabaya betul-betul bisa dinikmati oleh para pemudik ini. Dan beberapa rest area menjadi fasilitas pembantu pemudik lebih nyaman, beristirahat untuk lebih siap melakukan perjalanan ini," tutur Latief.
Latief juga menyampaikan pada Lebaran tahun ini masyarakat sudah bisa menikmati lokasi-lokasi wisata dengan nyaman. Seperti lokasi Banyuwangi, Bromo, Magetan, Malang Raya pada jalur menuju wisata sempat terjadi kepadatan namun bisa terurai.
"Memang ada beberapa sempat terjadi kepadatan, tapi tidak sampai terjadi stagnan apalagi disebut kemacetan itu tidak ada," ungkap Latief.
Latief juga mensyukuri selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2022 tingkat fatalitas korban akibat kecelakaan bisa ditekan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut bahkan mencapai 50 persen.
"Dan Alhamdulillah di tahun 2022 Pelaksanaan Operasi Ketupat, fatalits korban bisa kami tekan sampai 50 persen dibanding tahun lalu, maupun sebelum dan pelaksanaan operasi memang angka kecelakaan tinggi. Karena aktivitas masyarakat tinggi, tetapi korban meninggal dunia bisa kita minimalisir," tandas Latief.
Data Ditlantas Polda Jatim menyebut jumlah kecelakaan selama selama Operasi Ketupat Semeru 2022 yakni Laka lantas sebanyak 835 kejadian, korban meninggal 57 orang, luka berat 56 orang dan luka ringan 1.221. Sedangkan kerugian material Rp 949.100.000.
Sedangkan pada tahun 2021 lalu saat masih ada PPKM selama Operasi Ketupat Semeru, laka lantas terjadi sebanyak 509 kejadian, dengan korban meninggal sebanyak 59, luka berat 33, luka ringan 709 dan kerugian material sebanyak Rp 504.300.000.
(abq/iwd)