Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Rusak Sumenep Ditanami Puluhan Pohon Pisang

Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Rusak Sumenep Ditanami Puluhan Pohon Pisang

Ahmad Rahman - detikJatim
Rabu, 11 Mei 2022 14:21 WIB
Jalan rusak ditanami pohon pisang di Sumenep
Jalan rusak ditanami pohon pisang di Sumenep. (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep - Ada ruas jalan yang rusak sejak 2 tahun lalu yang tak kunjung diperbaiki di Sumenep. Puluhan warga yang kesal pun menanami jalan berlubang itu dengan pohon pisang. Walhasil, ruas jalan itu pun berhias puluhan pohon pisang milik warga.

Ruas jalan yang rusak itu adalah jalan penghubung Kecamatan Dasuk, Kecamatan Batu Putih, dan Kecamatan Batang Batang. Status jalan diketahui merupakan Jalan Kabupaten.

Jalan yang berlokasi di Desa Jangkong dan Pegung Barat, Kecamatan Batang Batang itu kurang lebih sepanjang 1 kilometer. Jalan itu rusak sejak 2 tahun lalu karena sering dilalui truk pengangkut batu.

"Jalan ini sudah rusak sudah dua tahun terakhir. Kami atas nama warga dan pemakai jalan sudah melapor ke anggota DPRD maupun ke PU Bina Marga," kata salah satu warga, Toifur, Rabu (11/05/2022).

Menurut Toifur, sehari-hari jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki itu cukup padat kendaraan. Apalagi jalan itu adalah akses menuju Obyek Wisata Pantai Lambang dan Wisata Pantai Slopeng.

Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang jatuh. Lubang di jalan itu kerap menjadi kubangan air. Sedangkan di malam hari kondisi jalan itu gelap.

"Warga sudah melakukan perbaikan secara swadaya. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah," kata seorang warga Desa Jangkong, Ansori.

Menanggapi aksi tanam pohon di tengah jalan rusak itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Eri Susanto mengakui bahwa Pemkab Sumenep kehabisan anggaran untuk perbaikan jalan.

"Jalan antara Dasuk sampai dengan Legung itu sekitar 27 km. Kami sudah memperbaiki 26 km. Anggarannya kurang lebih 9 miliar untuk 2 tahap (perbaikan)," ujarnya.

Pihaknya akan segera menganggarkan perbaikan sisa jalan yang masih rusak di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022 atau APBD 2023 mendatang, sesuai kemampuan anggaran.

"Karena kerusakan cukup besar di situ dan sisa kemarin di tempat demo (warga menanam pisang) kurang lebih satu kilo, rencana kami anggarkan di PAK atau di 2023," katanya.


(dpe/iwd)


Hide Ads