Tim dokter Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang bakal melakukan tindakan operasi bagi Dwi Ariesta Wardhana (38). Selain itu, tim dokter juga akan merencanakan program diet atau penurunan berat badan.
Agung Rianto Budi Santoso, dokter spesialis ortopedi program diet merupakan salah satu tindakan secara simultan atau secara menyeluruh. Sebab, pasien diketahui mempunyai berat badan 275 kg. Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan observasi yang akan melibatkan sejumlah tim medis. Ini untuk mengurangi resiko saat dilakukan tindakan operasi.
"Jadi mumpung ada di rumah sakit nanti kita akan konfirmasi ke semua stakeholder sama seksi-seksi terkait. Mulai diabetnya kita konsultasikan ke penyakit dalam. Program gizinya kita nanti ke instalasi gizi, harapannya program penurunan berat badan bisa, dilaksanakan secara simultan," kata Agung, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agung, rencana tindakan operasi tahap berikutnya akan menunggu hasil observasi menyeluruh. Terutama dari ahli gizi dan penyakit dalam.
"Sekarang kita mengevaluasi karena ini pasien over weight kita observasi untuk laboratorium, jadi hasil laboratorium ada masalah dengan marker diabet. Jadi rencana akan kita konsultasikan ke penyakit dalam, karena kalau kita melakukan terapi pada pasien kita secara holistik memeriksa semua kondisi yang kemungkinan bisa terjadi," jelasnya.
Agung menjelaskan berat badan yang dimiliki pasien tidak akan berpengaruh pada proses penyembuhan pasien. Seperti diketahui pasien mengalami luka patah tulang kaki usai anjlok bersama lift.
Namun, lanjut Agung, jika nantinya ditemukan permasalahan bahwa pasien mengidap penyakit diabetes sama ginjal. Maka akan berpengaruh pada fase penyembuhannya.
"Jadi sebenarnya untuk over weight tidak bermasalah untuk proses penyembuhan, tapi kalau ada permasalahan diabet sama ginjal akan bermasalah tentang fase penyembuhannya," jelasnya.
"Over weight bermasalah pada proses rehabilitasi untuk patah tulangnya, karena setelah operasi pasien harus menjalani proses rehabilitasi harapannya fungsi engkel kanan kiri dan lututnya kembali normal. Apalagi ini menyangga berat yang over weight ini targetnya nanti kita konsul ke dokter spesialis gizinya," sambungnya.
Proses rehabilitasi akan mengikuti program diet pasien, sehingga nanti dapat diukur per minggunya berapa berat badan yang bisa diturunkan.
"Yang aman 275 kilogram per minggunya turun berapa, harapannya nanti proses rehabilitasinya mengikuti program dietnya," tandas Agung.
Sebelumnya Dwi Ariesta Wardhana terjatuh bersama lift dengan ketinggian sekitar 3 meter, karena kawat sling lift putus. Proses evakuasi yang dilakukan Tim gabungan dari PMI dan PMK Kota Malang membutuhkan waktu hampir 3 jam. Mereka menggunakan triplek setebal 1 cm untuk mengevakuasi korban.
Komandan Regu I UPT PMK Kota Malang, Edi Susianto mengaku sempat kesulitan saat proses evakuasi korban dari lokasi rumahnya. Petugas gabungan berjumlah 12 orang itu berusaha mengevakuasi korban yang mengalami patah tulang. Berbagai upaya dilakukan agar tubuhnya terangkat.
Petugas juga terpaksa membawa korban menggunakan pikap ke rumah sakit. Sebab brankar yang tersedia tidak mampu membopong tubuhnya.
"Kita bawa ke rumah sakit dengan pikap, karena ambulance dan brankar tidak muat," imbuhnya.
Sesampai di IGD RSSA Kota Malang, lanjut Edi, disiapkan dua bed atau tempat tidur untuk korban, agar korban tidak terjatuh.
(abq/fat)