"Saya terakhir kali bertemu beliau saat silaturrahim pengurus DPP Gerindra bersama Pak Sekjen Ahmad Muzani. Saat itu kami silaturrahim dengan keluarga Ponpes Tebuireng dalam rangka memperingati hari santri," kata Sadad dalam keterangannya yang diterima detikJatim, Selasa (10/5/2022).
"Bu Nyai Lily Wahid merupakan tokoh pejuang politik yang patut menjadi panutan kita," ujarnya.
Sadad mengungkapkan, semasa hidupnya adik kandung Gus Dur itu memiliki prinsip yang kuat dan teguh dalam berpolitik. Bahkan, Lily Wahid mendapat julukan khusus 'singa parlemen'.
Menurut Sadad, di usia yang sepuh, Lily Wahid masih memiliki semangat yang tinggi, apalagi peran dan pandangannya terkait pemberdayaan umat.
"Pers menjulukinya singa parlemen. Semangatnya masih menyala di usia yang sudah sepuh. Apalagi kalo bicara tentang pemberdayaan umat. Saya berharap spiritnya diteruskan kita semua," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menambahkan, masukan-masukan Lily Wahid ke dirinya saat terakhir kali bertemu Oktober 2021 lalu akan selalu ia ingat dan terapkan saat memimpin Gerindra Jatim saat ini.
"Darah pejuang memang mengalir pada dirinya, dari ayah dan kakeknya. Pertemuan terakhir, kami rombongan Gerindra diterima dengan hangat oleh pengasuh Kiai Abdul Hakim Mahfud, Bu Lily Wahid, dan Bu Faridah Saifudin Zuhri istri Gus Sholahudin Wahid," tandasnya.
(dpe/iwd)