.webp)
Viral aksi pengusaha pecel lele menghamburkan uang dari atas masjid di Lamongan. Aksi ini merupakan tradisi yang disebut udik-udikan. Sang pengusaha pecel lele mengaku aksinya bukan untuk memamerkan kekayaan, namun untuk melestarikan budaya.
Sebelumnya, aksi ini dilakukan dari atas serambi masjid Desa Bugoharjo, Kecamatan Pucuk. Tradisi udik-udikan dilakukan sejumlah pengusaha pecel lele yang mudik di Desa Bugiharjo, Lamongan.
Salah satu pengusaha pecel lele Lamongan, Novi Purwo Irawan (36) mengungkapkan, apa yang dilakukan para pemudik di Desa Bugoharjo itu hanya sebatas merawat budaya udik-udikan. Selain itu, dirinya juga ingin menyenangkan masyarakat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi udik-udikan tersebut, menurut Novi, bukan untuk kesombongan apalagi untuk pamer kekayaan. Uang yang dihamburkan juga merupakan patungan dari sejumlah pengusaha.
"Kemarin itu kita urunan dan sebatas merawat tradisi, tidak bermaksud untuk sombong dan bukan bermaksud untuk pamer. Itu hanya untuk menyenangkan warga saja, terutama untuk anak-anak yang kebetulan mau ikut khitanan massal," kata Novi saat dihubungi detikJatim, Selasa (10/5/2022).
Novi menambahkan, saat momen Lebaran, ada ribuan warga rantau asal Desa Bugoharjo yang datang dari seluruh penjuru tanah air. Rata-rata mereka merupakan pengusaha pecel lele.
Misalnya di wilayah Jabodetabek, ada sebanyak 500 warga Desa Bugoharjo yang menjadi pedagang pecel lele hingga warung sea food. Belum lagi yang tersebar di kota-kota lain di Indonesia seperti di Sidoarjo, Malang hingga luar pulau.
"Mudik ini adalah bagian tradisi. Jadi ajang untuk kangen-kangenan untuk cerita masa kecil dan juga cerita pengalaman ketika berada di luar daerah dan lain sebagainya," tambah Novi.
Sebelumnya, viral video pengusaha pecel lele melakukan tradisi udik-udikan. Dalam video berdurasi 19 detik yang beredar, tampak sejumlah orang yang menghamburkan uang dari atap masjid ke warga yang ada di bawah. Warga berusaha meraih uang yang beterbangan.
(hil/dte)
