Pihak pengelola Kenpark bersikukuh bahwa perosotan di Kenjeran Water Park ambrol akibat overload atau kelebihan muatan. Pengelola berdalih, ada pengunjung yang tidak mau segera meluncur.
HRD PT Bangun Citra Wisata perusahaan pengelola Kenpark, Bambang Irianto memastikan bahwa pemeliharan perosotan seperti pengencangan mur dan lainnya sudah dilakukan.
"White Water dari Canada (kontraktor wahana perosotan, red) juga menyebutkan bahwa alat water slide (perosotan), kalau orang enggak numpuk di situ, tidak mungkin jebol," kata Bambang setelah rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi D DPRD Surabaya, Senin (7/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (sebelum perosotan itu ambrol) numpuk, stuck di situ terus yang belakang mendorong," ujarnya kepada wartawan.
Dia memastikan, pada saat kejadian itu, di bagian atas di mulut perosotan juga di bagian bawah sudah ada petugas yang menghalau pengunjung. Petugas sudah meminta pengunjung yang tidak segera meluncur agar segera meluncur.
"Sudah, petugas sudah meminta turun (meluncur) tapi tidak mau. 'Aku ini bayar', begitu katanya. Akhirnya petugas membiarkan. Hanya diimbau pelan-pelan, jangan dorong-dorong. Ya, namanya orang pengen segera, terjadi stagnan di situ dan terjadilah (ambrol)," ceritanya.
Mengenai kemungkinan human error oleh petugas perosotan tersebut, Staf Menajemen Operasional PT Bangun Citra Wisata Subandi mengatakan bahwa ia masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian maupun dari pihak kontraktor wahana. Ia belum bisa menjelaskan banyak.
"SOP ini perlu dibuktikan di olah TKP dan kemarin sudah diolah TKP oleh Polda Jatim. Jadi teknis di sana," kata Subandi.
Untuk sementara ini, Subandi memastikan bahwa Kenpark untuk sementara ditutup hingga kasus ambrolnya perosotan itu selesai. Dia memastikan bahwa perusahaan pengelola akan tetap memberikan santunan kepada para korban. Hanya saja pengelola masih harus menunggu pihak asuransi.
"Akan tetap kami berikan kepada para korban. Akan tetapi koordinasi dulu dengan pihak asuransi, agar jelas. Semua kami asuransikan. Pada saat kejadian ada sekitar 1.000 orang wisatawan. Untuk penjaga 10 orang," pungkasnya.
(dpe/dte)